Kisah di Balik Keindahan Tenun Garut


Kain tenun sutra Garut ini dibawa olen mantan tentara Jepang yang bernama Naito.(foto: instagram/tenungaruthendar)
GARUT tak semata tentang dodol. Daerah di Jawa Barat ini memang sudah mahsyur dengan dodolnya. Namun, tahukah kamu bahawa di Garut juga memiliki kain khas tenun berbahan sutra?
Meski tenun biasanya lebih dikenal dari daerah timur Indonesia, nyatanya di tatar Sunda kain khas ini juga eksis. Hanya saja, wastra tradisi dari Garut ini kalah populer ketimbang kain khas lain.
BACA JUGA:
Menurut sejarahnya, kain tenun sutra Garut ini dibawa olen mantan tentara Jepang yang bernama Naito. Ketika Jepang gugur dalam perang melawan sekutu pada tahun 1945, Naito memilih tinggal daerah Wanaraja Garut. Dengan memiliki keahlian membuat kain tenun sutra, Naito kemudian mengajarkan keahliannya tersebut kepada warga setempat. Sepeninggal Naito, melalui tangan murid-muridnya, produksi kain Tenun Garut mulai terkenal di Indonesia.

Tenun sutra Garut masih diproduksi atau dibuat dengan cara tradisional.(foto: instagram/tenungaruthendar)
Seiring berjalannya waktu, di era 70-an, eksistensi tenun sutra Garut sempat mengalami penurunan. Meskipun memiliki kualitas yang bagus, pada saat itu, motif-motif kain Tenun Sutra Garut di nilai terlalu monoton dan tidak berkembang. Karena hal tersebutlah, masyarakat Garut pun mulai mencari inovasi baru dengan membuat motif-motif baru dengan warna-warna yang cukup cerah. Hingga kini, keberadaan tenun sutra Garut masih eksis di pasaran. Hanya sayang, kurang populer.
Ciri khas yang dapat membedakan tenun sutra Garut dengan kain sutra biasa adalah dari motif dan warnanya. Kain sutra Garut memiliki keunikan yang diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan permukaan tiga dimensi. Inovasi inilah yang kemudian membuat kain sutra Garut kembali populer. Sampai saat ini, tenun sutra Garut ini pun masih diproduksi atau dibuat dengan cara tradisional, yakni menggunakan alat tenun tradisional bukan mesin.
BACA JUGA:
Keunikan dan inovasi kain tenun sutra Garut ini patut diacungi jempol. Dari keterpurukan, kini bahkan kain tenun sutra Garut Jawa Barat menembus pasar internasional.

Bangkit dari keterpurukan, kini bahkan kain tenun sutra Garut Jawa Barat telah menembus pasar internasional. (foto: instagram/tenungaruthendar)
Walau belum mendapatkan pengakuan dari UNESCO tentang warisan budaya, kain tenun sutra Garut tetap warisan budaya yang mesti kita jaga kelestariannya. Baiknya, kita juga turut mempopulerkan kembali, jangan sampai warisan ini diakui oleh negara lain.(dgs)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025

UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
