Khawatir Gelombang Kedua COVID-19, Sri Sultan Berhati-hati Terapkan New Normal


Sri Sultan Hamengkubuwono X. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak mau terburu-buru menerapkan new normal. Raja Yogyakarta ini sangat berhati-hati agar tidak muncul gelombang kedua penularan COVID-19.
"Kita harus hati-hati sekali. Harus cermat. Perlu pemahaman yang serius, agar ketika normal baru diberlakukan, jangan sampai ada periode kedua COVID-19," kata Sultan memberikan arahan kepada Asosiasi Bisnis DIY untuk mempersiapkan normal baru di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (3/6)
Baca Juga
Sultan mengatakan penerapan new normal dapat dilakukan jika seluruh pihak sudah paham dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan SOP kesehatan new normal. Selain itu, angka penambahan pasien juga harus turun di bawah 50 persen.
Sri Sultan mengimbau kepada para pelaku bisnis dan pariwisata di DIY untuk menyiapkan skenario dan SOP protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari untuk para karyawan dan tamu.
"Harus bisa mengatur protokol kesehatan ya. Itu sangat penting, tidak hanya untuk tamu tapi untuk karyawan juga. Misal bagaimana mengatur jarak di kantor. Menyiapkan tempat cuci tangan yang banyak di pasar-pasar," tegas Sri Sultan HB X.

Ia juga meminta para pelaku bisnis juga harus bisa memperhitungkan dengan matang untuk membuka kembali usahanya. Dan bersiap menghadapi serbuab wisatawan. Jangan sampai bisnis justru semakin memburuk karena kurang perhitungan.
Penerapan skenario normal baru, kata dia, diharapkan mampu memberikan perubahan pada pertumbuhan ekonomi agar lebih baik dari sebelum pandemi.
Walau tak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penerapan new normal di Provinsi DIY direncanakan mulai Juli 2020. Meski demikan,, tingkat kesembuhan pasien di DIY berdasarkan data gugus tugas penanganan COVID-19 DIY, mencapai 70 persen.
Hingga Senin (1/6) sore kemarin, total kumulatif kasus positif COVID-19 di DIY tercatat sebanyak 237 pasien. Pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 169 pasien. Sedangkan, jumlah pasien positif corona yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah 8 orang.
Baca Juga
Menko PMK Berharap Rumah Ibadah Jadi Contoh Terapkan Protokol Kesehatan
Total pasien positif COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 62 orang. Total PDP adalah 1555 orang. Sementara total ODP 6843 orang. (*)
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
