Ketua DPR Minta Semua Kekuatan SAR Berkoordinasi untuk Bencana NTT

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 05 April 2021
Ketua DPR Minta Semua Kekuatan SAR Berkoordinasi untuk Bencana NTT

Ketua DPR Puan Maharani. ANTARA/HO-DPR RI/aa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas peristiwa musibah bencana banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Puan meminta agar tim SAR terus mencari para korban dan penanganan kedaruratan.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, koordinasi penanganan banjir bandang itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.

Baca Juga:

Aparat Harus Proses Hukum Pelaku Perusakan Alam di Flores

"Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," ujar Puan kepada wartawan, Senin (5/4).

Puan meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang, sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021). (ANTARA/HO-Kominfo Kabupaten Lembata)
Warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021). (ANTARA/HO-Kominfo Kabupaten Lembata)


Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan (lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus), serta mengantisipasi bencana susulan.

"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem," ujar anak Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri ini.

Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA.

Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.

Baca Juga:

30 Lebih Korban Banjir Bandang NTT Sudah Ditemukan

Berdasarkan laporan BNPB, banjir bandang ini dipicu intensitas hujan tinggi.

Banjir telah menerjang beberapa desa antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat. (Knu)

Baca Juga:

Jokowi Instruksikan Jajarannya Evakuasi dan Tangani Cepat Bencana NTT

#Puan Maharani #Nusa Tenggara Timur (NTT) #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal 1 Selamat
Evakuasi dilanjutkan pada Minggu pagi mulai pukul 07.00 WIB. Hasilnya, dua korban terakhir ditemukan sekitar pukul 08.40 WIB tertimbun material setebal 1,5 meter di ruang tamu.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
 Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal 1 Selamat
Indonesia
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut satgas pompanisasi banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, akan fokus pada penyedotan air di bagian ujung yang berbatasan dengan titik keluarnya air ke laut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Indonesia
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Saat ini sejumlah petugas dikerahkan untuk mengangkat puing-puing tembok dan kerangka jenazah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Indonesia
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Hingga Kamis (30/10) ini kecepatan KA yang melintas di jalur tersebut masih dibatasi maksimal hanya 20 km per jam. Normalisasi jalur dilakukan setelah PT KAI meninggikan jalur rel yang tergenang banjir itu.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Indonesia
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Banjir disebabkan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan membuat kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Bagikan