Seni

Ketika Korea Selatan Memvonis Seniman Tato Kriminal

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 18 Januari 2022
Ketika Korea Selatan Memvonis Seniman Tato Kriminal

Setelah video dirinya menato aktris Korea viral, Doy dinyatakan bersalah melanggar hukum. (Instagram/Tattooist_Doy)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DOY ialah salah satu seniman tato paling terkenal di Korea Selatan. Ia telah menato selebritas Hollywood seperti Brad Pitt, Lily Collins, dan Steven Yeun. Namun, bulan lalu dia harus menghadapi pengadilan Seoul hanya karena melakukan pekerjaannya.

Setelah video dirinya menato aktris populer Korea menjadi viral, Doy dinyatakan bersalah melanggar hukum medis dan didenda 5 juta won atau sekitar Rp 60 juta.

Kasus dengan nama-nama tenar sekali lagi menarik perhatian Korea Selatan atas undang-undang ketat tentang tato dan wilayah abu-abu tempat seniman tato bekerja. "Ketika saya di luar negeri, bekerja dengan selebritas seperti Brad Pitt, orang memanggil saya 'artis'," kata Doy, yang bernama asli Do Yoon-kim, kepada BBC,

"Namun, begitu kembali ke Korea, saya ialah seorang pelanggar hukum," imbuhnya.

BACA JUGA:

Pria Ini Hasilkan Rp 28 juta Per Minggu dari Menguji Kesetiaan Perempuan

Karier yang tidak biasa

seniman tato
Tato kreasi Doy tidak mengintimidasi, dia mengkhususkan diri pada tato yang lebih kecil. (Instagram/Tattooist_Doy)

Di masa lalu, tato sering dikaitkan dengan gangster atau kejahatan jalanan di Korea Selatan, dan mereka yang bertato berisiko kehilangan pekerjaan atau dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan, hingga saat ini, tato di tubuh aktor masih diburamkan di televisi.

Pada tahun 1992, Mahkamah Agung Korea Selatan mendefinisikan tato sebagai praktik medis karena risiko infeksi yang disebabkan oleh tinta dan jarum tato.

Ini berarti bahwa hanya profesional medis berlisensi yang diizinkan untuk menato tato. Hanya segelintir dari mereka yang ada di Korea Selatan, dan mereka kebanyakan adalah dokter yang fokus untuk melakukan tato atau tato alis semi permanen, perawatan kosmetik yang populer untuk perempuan di negara itu.

Namun, aturan itu tidak menghentikan banyak orang untuk menjadi seniman tato. Tidak ada angka resmi tetapi menurut penelitian 2019 oleh Institut Kesehatan dan Sosial Korea, diperkirakan ada 200.000 penato di Korea. Mereka yang tertangkap menghadapi setidaknya dua tahun penjara dan denda lebih dari 1 juta won atau sekitar Rp 12 juta.

Sebagian besar seniman tato bekerja sembunyi-sembunyi, beroperasi di lokasi rahasia, tetapi banyak yang masih beriklan secara terbuka di media sosial. Pihak berwenang tidak secara aktif melacak studio tato. Namun, jika mereka dilaporkan, polisi terpaksa menindak mereka.

Bekerja dalam bayang-bayang juga berarti ahli tato rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi oleh pelanggan yang buruk. Ada akun pelanggan yang menolak membayar dan mengancam akan melaporkan pembuat tato ke polisi.

Doy, yang telah menjadi seniman tato selama 15 tahun, mengaku ragu saat memulai profesinya. "Ada ketakutan bertemu klien kasar. Saya juga khawatir akan dilaporkan karena itu ilegal. Namun, saya telah belajar bagaimana menyaring klien dan saya bisa bekerja di lingkungan yang aman," kata pria 41 tahun itu.

Dia mengunggah desainnya di akun Instagram-nya, dan berkomunikasi dengan klien melalui aplikasi obrolan Kakao. Ingin menunjukkan kepada orang Korea Selatan bahwa tato tidak mengintimidasi melalui desainnya, Doy mengkhususkan diri pada tato yang lebih kecil, menggunakan warna yang lebih lembut dan sering menggambarkan tumbuhan dan hewan.

Terlepas dari risiko dan sekarang catatan kriminal, Doy tidak menyesal dalam mengejar kariernya, "Tato memberikan hubungan seumur hidup antara pembuat tato dan klien. Fakta bahwa gambar saya bisa bermakna bagi seseorang adalah memuaskan."

Kliennya yang paling berkesan adalah seorang perempuan muda yang seluruh lengannya terbakar ketika dia baru berusia satu tahun.

"Dia ingin menutupi bekas lukanya dengan tato jadi saya menggambar berbagai tato di lengannya selama lima sesi. Kemudian saya mengetahui bahwa dia memposting gambar tato di media sosialnya dan mengatakan itu adalah 'hal terbaik yang telah saya lakukan' tahun itu," ujarnya

Mengubah persepsi

tato

Doy menggunakan warna yang lebih lembut dan sering menggambarkan tumbuhan dan hewan. (Instagram/Tattooist_Doy)


Persepsi masyarakat Korea tentang tinta tubuh telah berubah, dan semakin banyak tato menjadi lebih umum dan dianggap sebagai cara artistik dan kreatif untuk mengekspresikan diri.

Seperempat orang Korea Selatan telah menjalani tato, termasuk prosedur alis semi permanen, menurut survei Juni 2021 yang dilakukan oleh Gallup Korea. Sekitar 70 persen dari 1.002 responden juga melihat tato tidak perlu diblur di televisi.

Berangkat dari perubahan sikap ini, Doy mendirikan serikat seniman tato pada tahun 2020 dengan harapan membuat langkah pertama dalam legalisasi profesi mereka. Sejauh ini telah menarik 650 anggota, delapan di antaranya telah dituntut di masa lalu dan dua dipenjara sebelumnya.

"Saya ingin rekan tato saya bekerja di lingkungan yang aman. Juga, orang-orang bertato di Korea memiliki hak atas tubuh mereka," dia berharap.

Namun, beberapa komunitas medis masih memiliki kekhawatiran. "Mendapatkan tato berarti menyuntikkan zat asing di bawah kulit melalui jarum dan kegiatan invasif semacam itu tidak boleh dengan mudah diizinkan sebagai bisnis biasa," kata Ji Hwan Hwang, penasihat Asosiasi Medis Korea, organisasi dokter terbesar di negara itu.

Doy berpendapat bahwa kekhawatiran semacam itu bisa diakomodasi. Serikatnya telah menciptakan seperangkat pedoman kebersihan bekerja sama dengan rumah sakit setempat dan juga telah melakukan upaya untuk mendidik komunitas tato yang lebih luas.

Namun, dorongan terbesar untuk kampanyenya, mungkin berakhir dengan kasus pengadilannya sendiri. Dia saat ini sedang mempersiapkan banding. Keputusan itu, katanya, telah memukul industri dengan keras. "Semua seniman tato terkenal Korea meninggalkan Korea. Mereka diminati dan studio besar di luar negeri seperti di New York atau Kanada secara aktif merekrut talenta ini," katanya.

"Pada akhirnya, tato hanyalah menggambar, tetapi menggunakan tubuh manusia alih-alih kanvas...Tato mendedikasikan hidup mereka untuk menggambar. Dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan catatan kriminal, hukuman penjara, dan kehidupan yang hancur. Saya hanya ingin para seniman tato muda yang berbakat bangga dengan pekerjaan mereka dan bekerja dengan bebas, sama seperti pekerja kantoran biasa," tutup Doy. (aru)

#Seniman #Seni Tato #Gaya Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Dunia
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Di ‘Negeri Ginseng’ praktik tato oleh arti yang bukan dokter telah dilarang selama puluhan tahun, memicu perdebatan hukum.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Indonesia
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Indonesia
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Dalam keju ada kandungan gizi yang terdiri dari protein dan kalsium. Kalsium itu adalah unsur penting untuk membentuk stamina kita, membentuk ketahanan fisik
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
ara contemporary Hadirkan Galeri Seni Beriskan 17 Seniman Asia Tenggarra
Galeri ini hadir untuk mendukung seniman Asia Tenggara serta mempromosikan praktik seni mereka di tingkat lokal maupun internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 12 April 2025
ara contemporary Hadirkan Galeri Seni Beriskan 17 Seniman Asia Tenggarra
ShowBiz
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa: Dari Komedi, Drama, hingga Musikal
Titiek Puspa memulai debut aktingnya sebagai pemeran utama dalam film berjudul Minah Gadis Dusun.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa: Dari Komedi, Drama, hingga Musikal
Indonesia
Kepergian Titiek Puspa, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif
Jokowi menyampaikan ucapan duka atas kepergian Titiek Puspa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
Kepergian Titiek Puspa, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif
Bagikan