Kesulitan karena Pandemi, Pegiat Industri Fesyen Harapkan Dukungan Pemerintah


Pegiat Industri Fesyen Harapkan Dukungan Pemerintah untuk menggairahkan kembali industri fesyen (Foto: pixabay/ahmadadrity)
TAK dimungkiri bila pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air memberikan dampak luas bagi perekonomian, tak terkecuali di industri fesyen.
Pada kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini, sejumlah pelaku industri fesyen berharap pemerintah bisa memberikan dukungan lebih.
Baca Juga:
Cara Haykal Kamil Survive di Bisnis Fashion Muslim saat Pandemi

Dalam hal ini, Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menuturkan, bentuk dukungan yang diharapkan yakni diperbolehkan untuk menyelenggarakan pagelaran busana, meski dengan protokol kesehatan ketat.
"Dengan pemerintah men-support, kita akan semangat dan imun jadi kuat. Pemerintah support-nya penting banget kayak walaupun event itu mengikuti protokol kesehatan harusnya bisa dijalankan agar semangatnya ada," jelas Ali seperti yang dilansir dari laman Antara.
Bagi Ali, dukungan pemerintah sangat diperlukan oleh para pelaku industri fesyen agar bisa bertahan dan semangat di tengah masa sulit pandemi ini.
Hal itu disampaikan oleh Ali karena dirinya melihat pengaruh yang cukup besar dari pandemi terhadap bisnis fesyen di tanah air. Menurutnya, daya beli masyarakat terhadap produk fesyen menurun drastis akibat pandemi.
Untuk menyiasati hal itu, Ali menjelaskan bahwa para pegiat fesyen bisa survive bila menjual produk fesyen yang menyesuaikan dengan keadaan saat ini.
Baca Juga:
Sementara itu, untuk sistem penjualannya, Ali melihat banyak pelaku bisnis fesyen yang beralih pada sistem penjualan online. Tapi, hal itu belum bisa dilakukan secara maksimal, karena kendala soal pemahaman teknologi.
"Kendalanya pengetahuan mengenai teknologi itu sendiri, fungsinya seperti apa, belum terlalu mahir apalagi semakin ke sini semakin mumet kayak membaca algoritma Instagram, mereka kan perlu belajar lagi," jelas Ali.

Karena hantaman pandemi dan banyaknya kendala yang dihadapi pelaku industri fesyen, Ali berharap pemerintah dapat memberi pelatihan tentang digitalisasi pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tapi tidak terbatas untuk cara menjualnya saja.
Menurutnya yang perlu di-training ialah cara kerja teknologi seperti apa, bukan sekadar jualan online. "Seperti contohnya Instagram seperti apa, marketplace seperti apa, bukan hanya teknik penjualan di marketplace saja," tuturnya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Future Loundry Tutup JF3 2025 dengan ‘Raga’, Gabungan Fashion Show dan Aksi Teatrikal

Eksplorasi Unsual Bespoke dalam ‘Embodiment Malfunction’ di JF3, Tampilkan Karya dengan Tema Gothic

Gandeng 5 Jenama, Lakon Store Eksplorasi Cinta dalam Fashion lewat ‘P.S. I Love You’ di JF3 2025

Susan Budihardjo FFI Bawa ‘Controversy’ ke Panggung JF3 2025

Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
