Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Kayak Zaman Belanda

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 25 Januari 2022
Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Kayak Zaman Belanda

Pekerja di dalam kerangkerang di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Kerangkeng manusia itu diduga merupakan perbudakan modern yang dilakukan Terbit terhadap puluhan pekerja perkebunan sawit miliknya.

Anggota Komisi III DPR, Habiburrokhman mengaku tak habis pikir atas temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat tersebut. Menurutnya, dugaan perbudakan modern itu seperti kembali ke era kolonial.

Baca Juga:

KPK Tahan Bupati Langkat

"Kita prihatin hal itu terjadi, kayak zaman kolonial Belanda, ada tuan-budak. Atau bahkan kayak sebelum Belanda, yang punya kewenangan jadi merasa punya kewenangan untuk menahan dan memenjarakan orang," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/1).

Baca Juga

Migrant Care Duga Bupati Langkat Parangin Lakukan Perbudakan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta kepolisian mengusut tuntas temuan kerangkeng manusia tersebut.

"Saya pikir yang di Langkat itu urusannya serius sekali. Itu pidana yang cukup berat ya, Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan," ujarnya.

Habiburrokhman juga meminta Korps Bhayangkara menjerat semua pelaku apabila memang terdapat bukti kuat tindak pidana atas temuan kerangkeng manusia.

Baca Juga:

Jadi Tersangka Suap, Bupati Langkat Punya Harta Puluhan Miliar

"Siapapun pelakunya, yang melakukan, yang menyuruh melakukan, yang membantu melakukan, yang ikut bersama-sama wajib untuk dihukum dan dimintai pertanggungjawaban," tegas dia. (Pon)

#Perbudakan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Sejarah Hari Internasional Mengenang Penghapusan Perbudakan 23 Agustus
Lahirnya hari perayaan penghapusan perbudakan itu sendiri dilatarbelakangi sejarah peristiwa pemberontakan para budak yang terjadi pada 22-23 Agustus 1791 di Saint Domingue, Haiti.
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Agustus 2024
Sejarah Hari Internasional Mengenang Penghapusan Perbudakan 23 Agustus
Indonesia
Wapres Tunggu Permintaan Maaf Resmi Pemerintah Belanda
PM Belanda menyebut perbudakan sebagai penderitaan besar yang masih berdampak pada kehidupan masyarakat.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 23 Desember 2022
Wapres Tunggu Permintaan Maaf Resmi Pemerintah Belanda
Bagikan