Keracunan Massal, Dinkes Tulungagung Ambil Sampel Korban

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 01 Juli 2017
Keracunan Massal, Dinkes Tulungagung Ambil Sampel Korban

Pasien anak korban keracunan massal (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan telah mengambil sampel sisa makanan serta tinja korban keracunan massal yang dialami pembeli makanan olahan mi bakso di sebuah warung Kecamatan Kauman, Tulungagung, Kamis (29/6).

"Petugas kami di lapangan sudah mengambil sampel di warung 'miso' yang berada di utara, juga yang di selatan, karena pasien mengaku ada yang makan di situ dan mengalami gejala yang serupa," kata Kepala Puskesmas Kauman Aris Setiawan di Tulungagung, Sabtu (1/7).

Aris yang berlatar dokter umum ini mengaku masih belum mengetahui penyebab pasti keracunan, karena sampel masih dalam proses cek di laboratorium.Namun ia menduga penyebabnya mengarah ke bakteri e-coli, karena, pasien mengalami gejala seperti diare dan pusing.

"Kami belum bisa memastikan benar disebabkan bakteri tersebut atau bukan karena sampel baru diketahui dua pekan lagi," ujarnya.

Dari data terakhir yang dia terima, ada puluhan pasien yang masih dirawat beberapa puskesmas di Tulungagung maupun di rumah sakit umum.Dengan rincian, enam pasien dirawat di Puskesmas Kauman, lima pasien dirawat di Puskesmas Gondang dan sembilan di RSUD dr Iskak Tulungagung.

"Kalau lainnya masih belum dapat info lebih lanjut," katanya.

Atas kejadian tersebut, Aris mengaku akan lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada para pelaku usaha makanan seperti warung-warung makanan siap saji atau lainnya yang masih belum maksimal karena banyaknya pelaku usaha di Kecamatan Kauman.

"Kami sebenarnya dalam pembinaan serta pengawasan itu, juga telah mewanti-wanti untuk lebih memprioritaskan kebersihan," kata Aris.

Selain ke pedagang makanan-minuman olahan maupun siap saji, Aris mengimbau kepada masyarakat untuk mawas diri, terutama untuk teliti memilih atau membeli makanan yang ada di luar yang higienis dan sehat.

"Jangan sembarangan membeli makanan," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Sriyono mengatakan, keracunan massal itu sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), sehingga nantinya semua biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah.

"Begitu kejadian ini diketahui, kami sudah langsung menginstruksikan kepada semua puskesmas faskes tingkat pertama untuk segera memberikan pertolongan kepada korban," kata Sriyono.

Sumber: ANTARA

#Mie Instan #Keracunan #Keamanan Makanan #Jawa Timur
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Indonesia
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 21.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Indonesia
Ratusan Siswa Sragen Keracunan MBG, Hasil Lab Temukan Ada Masalah Sanitasi
Dari hasil lab ditemukan permasalahan pada sanitasi dari dapur MBG.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 Agustus 2025
Ratusan Siswa Sragen Keracunan MBG, Hasil Lab Temukan Ada Masalah Sanitasi
Dunia
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
ImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Indonesia
251 Siswa Sragen Keracunan, Pengelola Minta Maaf dan Mental Karyawan SPPG Terpukul
Penyebab keracunan, belum diketahui. Apakah di nasi, telur, atau tempe. Sampel sudah dibawa Dinas Kesehatan untuk diuji di laboratorium Semarang
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
251 Siswa Sragen Keracunan, Pengelola Minta Maaf dan Mental Karyawan SPPG Terpukul
Indonesia
Bentuk Posko 24 Jam, Gubernur Jateng Jadikan Keracunan Massal MBG Sragen Bahan Evaluasi
Kegiatan MBG di Sragen juga sudah dihentikan sementara
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
Bentuk Posko 24 Jam, Gubernur Jateng Jadikan Keracunan Massal MBG Sragen Bahan Evaluasi
Indonesia
Imbas Keracunan Massal MBG di Sragen, BGN Tetapkan SOP Maksimal 4 Jam Disimpan Sebelum Disantap
Badan Gizi Nasional menerbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) baru pengiriman program MBG ke sekolah.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
Imbas Keracunan Massal MBG di Sragen, BGN Tetapkan SOP Maksimal 4 Jam Disimpan Sebelum Disantap
Indonesia
Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur
Surat edaran ditandatangani Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, dan Panglima Kodam V/Brawijaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 13 Agustus 2025
Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur
Indonesia
Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi Ratusan Orang, MBG di Sragen Dihentikan Sementara
Sampel makanan dengan menu nasi kuning, ayam suwir, susu, dan orek telur suwir yang dibagikan pada Senin (11/8), telah dikirim ke laboratorium di Semarang untuk diuji.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 13 Agustus 2025
Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi Ratusan Orang, MBG di Sragen Dihentikan Sementara
Indonesia
196 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Sragen
Korban berasal dari kalangan siswa dan guru dari SDN 4 Gemolong serta SMPN 3 Gemolong, Sragen.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
196 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Sragen
Bagikan