Keracunan Massal, Dinkes Tulungagung Ambil Sampel Korban


Pasien anak korban keracunan massal (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan telah mengambil sampel sisa makanan serta tinja korban keracunan massal yang dialami pembeli makanan olahan mi bakso di sebuah warung Kecamatan Kauman, Tulungagung, Kamis (29/6).
"Petugas kami di lapangan sudah mengambil sampel di warung 'miso' yang berada di utara, juga yang di selatan, karena pasien mengaku ada yang makan di situ dan mengalami gejala yang serupa," kata Kepala Puskesmas Kauman Aris Setiawan di Tulungagung, Sabtu (1/7).
Aris yang berlatar dokter umum ini mengaku masih belum mengetahui penyebab pasti keracunan, karena sampel masih dalam proses cek di laboratorium.Namun ia menduga penyebabnya mengarah ke bakteri e-coli, karena, pasien mengalami gejala seperti diare dan pusing.
"Kami belum bisa memastikan benar disebabkan bakteri tersebut atau bukan karena sampel baru diketahui dua pekan lagi," ujarnya.
Dari data terakhir yang dia terima, ada puluhan pasien yang masih dirawat beberapa puskesmas di Tulungagung maupun di rumah sakit umum.Dengan rincian, enam pasien dirawat di Puskesmas Kauman, lima pasien dirawat di Puskesmas Gondang dan sembilan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Kalau lainnya masih belum dapat info lebih lanjut," katanya.
Atas kejadian tersebut, Aris mengaku akan lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada para pelaku usaha makanan seperti warung-warung makanan siap saji atau lainnya yang masih belum maksimal karena banyaknya pelaku usaha di Kecamatan Kauman.
"Kami sebenarnya dalam pembinaan serta pengawasan itu, juga telah mewanti-wanti untuk lebih memprioritaskan kebersihan," kata Aris.
Selain ke pedagang makanan-minuman olahan maupun siap saji, Aris mengimbau kepada masyarakat untuk mawas diri, terutama untuk teliti memilih atau membeli makanan yang ada di luar yang higienis dan sehat.
"Jangan sembarangan membeli makanan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Sriyono mengatakan, keracunan massal itu sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), sehingga nantinya semua biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah.
"Begitu kejadian ini diketahui, kami sudah langsung menginstruksikan kepada semua puskesmas faskes tingkat pertama untuk segera memberikan pertolongan kepada korban," kata Sriyono.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Ratusan Siswa Sragen Keracunan MBG, Hasil Lab Temukan Ada Masalah Sanitasi

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

251 Siswa Sragen Keracunan, Pengelola Minta Maaf dan Mental Karyawan SPPG Terpukul

Bentuk Posko 24 Jam, Gubernur Jateng Jadikan Keracunan Massal MBG Sragen Bahan Evaluasi

Imbas Keracunan Massal MBG di Sragen, BGN Tetapkan SOP Maksimal 4 Jam Disimpan Sebelum Disantap

Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur

Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi Ratusan Orang, MBG di Sragen Dihentikan Sementara

196 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Sragen
