Kepala BNPB Imbau Warga tak Percaya Info Sesat soal Gempa Sulbar
 Andika Pratama - Senin, 18 Januari 2021
Andika Pratama - Senin, 18 Januari 2021 
                Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: BNPB
MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau, masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat, tidak mudah terpengaruh kabar bohong yang meresahkan terkait gempa magnitudo (M) 6,2.
Hal itu disampaikan Doni saat meninjau lokasi terdampak gempa Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1).
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA] Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Akibat Divaksin Corona
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Doni dalam keterangan tertulis BNPB.
Sebelumnya beredar isu yang mengharuskan masyarakat keluar dari Mamuju setelah sebelumnya didahului informasi hoax gempa susulan yang lebih jauh besar.
Terkait hal itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa imbauan pemerintah mengosongkan wilayah Mamuju adalah tidak benar.
 
Pemerintah tidak pernah meminta masyarakat keluar dari Mamuju. Informasi yang dikeluarkan BMKG adalah imbauan warga menjauhi bangunan yang sudah roboh.
Dia berharap, informasi itu dapat disikapi dengan baik dan tetap tenang.
"Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhilah bangunan-bangunan yang sudah runtuh," ungkap Dwikorita.
Selain itu juga diimbau menjauhi lereng yang rawan longsor dan menjauh dari pantai.
Sebelumnya BMKG merilis informasi adanya potensi gempa susulan. Namun BMKG memastikan kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.
BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang, namun waspada guna mengantisipasi potensi gempa susulan tersebut.
"Perlu mewaspadai adanya gempa susulan, tetapi tidak akan sampai sebesar magnitudo 8,2. Kurang lebih sebesar kemarin (magnitudo 6,2), itu yang paling besar. Tetapi akan lebih banyak yang lebih rendah dari kemarin," papar Dwikorita. (Knu)
Baca Juga
Apakah Vaksin COVID-19 Sinovac Aman? Begini Penjelasan Ahli Kedokteran
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
 
                      Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
 
                      Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
 
                      BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
 
                      Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
 
                      Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
 
                      BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
 
                      Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
 
                      Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
 
                      Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang
 
                      




