Kenali Strategi yang Tepat Sebelum Memutuskan Investasi
Investasi harus berdasarkan rasio bukan emosi. (Foto: Pixabay/nattanan23)
BANYAK orang yang mungkin bingung dan ragu untuk memutuskan berinvestasi. Karena itu, Psikolog klinis Ivan Sujana, M.Psi membagikan tiga strategi yang bisa dilakukan untuk orang yang ingin investasi.
Strategi tersebut bertujuan agar pengambilan keputusan tak hanya mengandalkan emosi. Ivan menilai, orang yang biasanya baru belajar investasi lebih rentan terjebak pada emosi yang tak berdasar.
Baca Juga:
Waspada Penipuan Investasi Aset Kripto
Padahal, pengambilan keputusan dalam berinvestasi harus dipakukan dengan pemikiran yang rasional, terlepas dari siapapun yang menawarkannya.
"Keputusan harus rasional, terlebih bicara soal uang. Invetasi produk-produk yang nilainya di kemudian hari akan naik. semua itu bisa kita kalkulasi. Repotnya, banyak yang jadinya ikut-ikutan tanpa berpikir rasional," jelas Ivan seperti yang dikutip dari laman Antara.
Strategi yang pertama yakni memahami literasi finansial, dalam hal ini termasuk jenis dan produk-produk finansial. Menurut Ivan, penting untuk dipahami lebih dulu sebelum seseorang berinvestasi. Harus tahu seluk-beluk mekanisme untuk memastikan keamanannya.
Ketika mau investasi saham atau trading. Kerap kali orang hanya mengandalkan emosi dan terjebak dengan hasil akhir yang menjanjikan pendapatan besar.
Literasi finansial itu mutlak dan sangat perlu sebelum berinvestasi. Kamu tidak perlu menjadi pakar namun setidaknya jangan buta sama sekali. Kamu perlu mengetahui lebih jauh untuk mengamankan modal aset milikmu.
Baca Juga:
Tips Investasi Kripto untuk Pemula
Kemudian kamu harus berpikir kritis, agar tak mudah tergiur investasi yang tak masuk akal.
"Kekritisan dalam pengambilan keputusan dan literasi finansial itu mutlak perlu. Karena kita tidak bisa membatasi geraknya emosi yang lebih cepat daripada rasio kita. Justru yang perlu dikontrol emosinya dengan rasio. Rasio, ya, kuncinya dua tadi," jelas Ivan.
Lalu Ivan pun menyarankan, agar kamu menunda keputusan final minimal satu atau dua hari. Karena, emosi biasanya tergugah pada satu momen saja. Namun ketika memberi waktu untuk menunda, maka intesitas emosi akan berkurang perlahan.
Apabila intesitas emosi kamu sudah berkurang, maka pikiran rasional kamu akan lebih mudah bekerja. Seperti ketika ada teman dekat mengajak kamu berinvestasi. Kemudian dari penjelasannya kamu menilai itu bagus dan aman. Bila demikian, kamu jangan langsung bilang 'Iya', tundalah pengambilan keputusan setidaknya satu hari.
"Perlu diingat, kamu juga jangan terpancing kata-kata kalau dia bilang 'wah besok sudah terlambat dan sebagainya'. Kamu harus (tetap) meminta jeda waktu minimal satu hari," tegas Ivan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Refleksi Akhir Tahun 2025: Apa Kata Zodiak tentang Karier, Cinta, dan Keuangan
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Ramalan Zodiak 3 Desember 2025: Keuangan Naik Turun, Asmara Ada Kejutan!
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan