Kemenpora Fokus Tatap ASEAN Para Games 2017
Pembalap Kursi Roda ASEAN Para Games, Jerrold Pete Mangliwan (Foto: Official ASEAN Para Games)
MerahPutih Olahraga - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai menatap ASEAN Para Games (APG) 2017 di Kuala Lumpur. Untuk itu, tidak ingin lama-lama meratapi kegagalan di APG, Singapura, 3-9 Desember 2015.
Pasalnya, kontingen Merah-Putih hanya berada di peringkat kedua APG edisi kedelapan tersebut dengan meraih 81 emas, 74 perak, dan 63 perunggu. Sementara juara umum, kembali direbut Thailand.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora sekaligus CDM APG 2015, Faisal Abdullah, mengatakan jika pemerintah mengupayakan agar seluruh cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Kuala Lumpur, akan diikuti.
"Selain itu, perlu meningkatkan pendidikan bagi classifier agar tidak terjadi kesalahan identifikasi klasifikasi kecacatan. Perlu juga keselarasan kebutuhan anggaran dengan penyelenggaraan yang terkait pengiriman dan training center atlet selama pelatnas," tutur Faisal.
APG 2015 di Singapura, diikuti 10 negara peserta se-kawasan Asia Tenggara, minus Timor Leste. Dari 15 yang dipertandingkan, Indonesia mengikuti 11 cabor.
Masing-masing yaitu panahan, atletik, badminton, cerebral palsy football, catur, goalball, angkat berat, menembak, renang, tenis meja, dan ten pin bowling. Sementara cabor yang tidak diikuti Indonesia adalah boccia, sailing, wheel chair basket ball, dan 5 a side football.
Jumlah atlet Indonesia di APG 2015 sebanyak 190 orang, terbanyak ketiga setelah Thailand 263 orang dan Malaysia 194 orang. Sementara atlet Vietnam 127 orang, dan Singapura 152 orang.
Komposisi atlet Indonesia terbanyak di cabor atletik 43 orang, disusul renang 39 orang, tenis meja 34 orang, serta catur dan bulutangkis sama-sama 15 orang.
Atletik menjadi cabor peraih medali terbanyak, yakni 27 emas, 24 perak, dan 16 perunggu. Kemudian renang mendapat 17 emas, 17 perak, dan 16 perunggu. Tenis meja 15 emas, 13 perak, dan 10 perunggu. Catur 9 emas, 10 perak, dan 6 perunggu. Bulutangkis 8 emas, 4 perak, dan 7 perunggu. Angkat berat 5 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Atlet peraih medali terbanyak adalah Musa Caru Baba (renang) dengan 4 emas dan 1 perak. Disusul Setiyo Budi Hartanto (atletik) dengan 4 emas, Jendi Pangabean (renang) 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, Ngaimin (renang) 3 emas dan 2 perak, dan Martin Losi (atletik) 3 emas dan 1 perak. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Rijal Abdillah Sumbang Medali Emas Kedua di AYG Bahrain 2025, Targetkan Lolos ke Olimpiade LA 2028
Tampil Mengesankan, Gendis Aulia Syafitri Ungkap Kunci Raih Medali di AYG Bahrain 2025
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
Sambut Gagasan Akademi Atlet Nasional, Komisi X DPR: Bukan Sekadar Prestasi, tapi Investasi Jangka Panjang
Bikin Bangga! Rohmalia Jadi Atlet Cricket Indonesia Pertama yang Raih Guinness World Records
Atlet Indonesia Kini Lebih Mudah Punya Rumah, Berkat Kerja Sama Tim Indonesia dan Perumnas
4 Pelari Indonesia Berhasil Taklukkan 'Tokyo Marathon 2025' dengan S4+ YOGIRI
Masuk Peringkat 6 Besar, Tasya/Dwiki Jadi Pasangan Ice Dance Pertama dari Asia Tenggara di Asian Winter Games
Rifda Irfanaluthfi Ungkap Rahasia Tampil Maksimal di Olimpiade Paris di Tengah Cidera ACL
Gymnastics Indonesia Kirim Perwakilan ke 2nd Parkour World Championships 2024