Kemenpora Bakal Bentuk Satgas Anti Narkoba di 1.500 Desa
Kemenpora membentuk Satgas Anti Narkoba di 1.500 desa. (Dok Kemenpora)
MerahPutih Nasional - Maraknya peredaran narkoba di kalangan anak muda menjadi perhatian khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kemenpora akan melakukan kegiatan pelatihan Kader inti Pemuda Revolusi Mental Anti Narkoba di 1.500 desa.
Program Pemuda Anti Narkoba inti yang masuk dalam 13 program prioritas Kepemudaan Kemenpora 2016 ini. Program ini memiliki target sasaran sebanyak 39.000 pemuda untuk ikut dalam bagian program tersebut.
“Kami prihatin melihat kondisi pemuda kita yang belakangan ini makin banyak terjerat narkoba. Karenanya sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan Indonesia Darurat Narkoba, Kemenpora menggulirkan Program Pemuda Anti Narkoba,” ungkap Deputi I Kemenpora (Bidang Pemberdayaan Pemuda), Yuni Poerwanti di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).
Dijelaskan, gebrakan awalnya adalah Kemenpora merekrut 1.500 kader militan untuk masuk menjadi Satgas Anti Narkoba Kemenpora. “Selanjutnya, mereka akan kita kirim ke desa-desa. Target kita adalah merekrut 39.000 ribu pemuda yang nantinya akan ditugaskan untuk memberantas penggunaan narkoba di Indonesia,” sambungnya.
Terkait dengan program pemberantasan narkoba ini, Kemenpora sejak 2013 lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Yuni menjelaskan, Menpora Imam Nahrawi juga telah menyatakan kesediannya untuk mengunjungi lapas-lapas narkoba yang ada di Indonesia.
“Untuk memberikan semangat kepada para pengguna narkoba yang tengah menjalani masa hukumannya di Lapas-Lapas, Menpora akan bernyanyi bersama musisi indie,” imbuhnya.
Sementara itu Deputi Pencegahan BNN, Sianturi mengatakan, Satgas Anti Narkoba bentukan Kemenpora sangat kecil kemungkinan melibatkan para mantan pemakai narkoba. Pasalnya, 96 mantan pemakai narkoba, akan kembali lagi memakai narkoba. “Kalau kita melibatkan mereka, maka kita akan dibikin repot untuk mengawasi mereka.” tuturnya.
Sianturi menambahkan, dia mengaku sangat prihatin melihat balai-balai rehabilitasi narkoba di Tanah Air. “Yang masuk di rehabilitasi narkoba adalah para pemuda. Usia mereka berkisar antar 20-40 tahun. Ini sangat memprihatinkan,” tegas Sianturi.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Perjalanan Dewi Astutik Gabung Sindikat Narkotika Lintas Benua, Dipengaruhi Bandar Narkoba Asal Nigeria Buron DEA
Keluarga Hanya Tahu Dewi Astutik Kerja PRT di Luar Negeri, Jarang Kirim Uang
Kronologi Penangkapan Ratu Narkoba Dewi Astutik, Pergerakan Licin tapi Pelarian Berakhir di Kamboja
Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
Operasi Lintas Negara, BNN Ringkus Bandar Narkoba Kelas Internasional di Kamboja
Fakta Terbongkarnya Pengiriman Ratusan Ribu Ekstasi di Tol Lintas Sumatra, Berawal dari Kecelakaan Tunggal
Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba Lintas Provinsi, Nilainya Capai Rp 207 Miliar
BNN Buka-bukaan Soal Ancaman Narkotika di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Diminta Waspada
BNN dan Polda Metro Jaya Didorong Perkuat Pengetatan Jalur Udara dan Tempat Hiburan Malam, Target Utama Sindikat Narkoba
BNN Bongkar Penyelundupan 8 Kg Sabu dari Sumbar ke Banten, Libatkan Seorang Perempuan