Menkes Klaim Obat Antidotum Ampuh Obati Pasien Gangguan Ginjal Akut
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/aa)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat untuk menghentikan penyebaran kasus gangguan ginjal akut yang saat ini tengah melanda Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah mengimpor obat antidotum untuk mengobati pasien gangguan ginjal akut. Obat itu berasal dari Singapura dan sudah dicoba kepada beberapa pasien.
Baca Juga
Kemenkes Harus Publikasikan 15 dari 18 Obat Sirop yang Dinyatakan Berbahaya
"Jadi obat ini begitu kita lihat responnya positif," kata Menkes Budi di Jakarta, Jumat (20/10).
Kata Budi, pemerintah akan mendatangkan dalam jumlah cukup banyak untuk bisa disebarkan ke seluruh rumah sakit di tanah air. Karena sudah teridentifikasi di 20 provinsi Indonesia dengan total lebih dari 206 kasus.
"Sekarang kami datangkan dalam cukup besar, sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi balita-balita kita kalau misal terkena racun ini," ungkap Budi.
Baca Juga
200 Anak Terkena Gangguan Ginjal Akut, 50 Persen Lebih Meninggal Dunia
Obat-obatan tersebut juga sudah melalui uji sampel tertentu dan relatif aman. Antidotum tersebut memiliki zat atau senyawa yang bisa mengikat racun dalam tubuh seseorang.
Budi menyampaikan obat tersebut telah datang dalam jumlah 10 vial pada Selasa (18/10). RSCM telah menghabiskan dua vial setiap hari untuk 10 pasien yang dirawat.
Dengan demikian, stok obat tersebut sudah menipis. RSCM meminta izin Kemenkes untuk mendatangkan antidotum lagi. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Pasar Pramuka Tetap Ramai Jelang Revitalisasi Total di Tahun 2026
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Kericuhan di Pasar Pramuka Hari Ini Saat Kios-kios Obat Ditutup Paksa Perumda, Pedagang Bingung Sampai Ada yang Menangis
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah