Kemenag Pertimbangkan Pakai Garuda Indonesia untuk Angkutan Haji

Pesawat Garuda Indonesia. ANTARA/Ahmad Wijaya/am.
MerahPutih.com - Seringnya penundaan penerbangan (delay) jemaah Haji membuat Kementerian Agama (Kemenag) mempertimbangkan kerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menilai layanan Garuda Indonesia tahun 2024 buruk karena seiringnya delay penerbangan yang terus berulang.
“Kami mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang,” kata Hilman di Jakarta, dikutip Selasa (9/7).
Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mencontohkan pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, hampir 50 persen penerbangan mengalami keterlambatan.
Baca juga:
Kesaksian Jemaah Haji Terlambat Pulang karena Garuda Indonesia Delay 24 Jam
“Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39 lersen,” sebut Saiful Mujab.
Dia menuturkan, waktu delay yang terjadi cukup lama. “Kalau pekan pertama ada KNO 03 yang delay 12 jam 30 menit, pekan kedua ini ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat parah,” sambungnya.
Sehingga, jemaah Haji pun yang jadi korbannya. “Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi,” imbuh Saiful.
Saiful meminta Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. Seperti memastikan pesawat yang akan digunakan siap dan ada.
“Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang,” ungkap Saiful.
Baca juga:
Sekedar informasi, fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024 diwarnai dengan keterlambatan penerbangan oleh Maskapai Garuda Indonesia. Keterlambatan yang dialami jemaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari, 28 jam. Seperti 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air Sabtu (6/7) pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Namun mendadak diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu (7/7) sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi). (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah

Status ASN Ditjen PHU Kemenag Hingga Tingkat Kab/Kota Bakal Pindah Ke Kementerian Haji

Keppres Kementerian Haji dan Umrah Terbit Pekan ini, Nama Menteri jadi Urusan Prabowo

RUU Haji dan Umrah Menuju Paripurna, Perbaikan Layanan Ibadah Jadi Prioritas Utama

Menkumham Tegaskan Pembentukan Kementerian Haji untuk Perkuat Sistem dan Jawab Kebutuhan Jutaan Calon Jemaah
