Kelompok Kerja Pendidikan G20 Bahas Masa Depan Dunia Kerja


Ketua EdWG G20 (Chair of the G20 EdWG) Iwan Syahril. ANTARA/HO-G20
MerahPutih.com - Pandemi semakin menyadarkan akan adanya kebutuhan mendesak untuk mentransformasi sistem pendidikan, tidak hanya di skala nasional tetapi juga global. Hal ini menjadi fokus pertemuan ketiga Kelompok Kerja Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/EdWG).
"Di masa pandemi, pelajar di seluruh dunia, terlepas jenjang dan usia, mengalami learning loss. Ditambah lagi, ada juga pelajar yang sama sekali tidak mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi," kata Ketua EdWG G20 (Chair of the G20 EdWG) Iwan Syahril, dalam keterangannya, Rabu (3/8).
Baca Juga:
Tiongkok Belum Bisa Pastikan Kehadiran Xi Jinping di KTT G20
UNESCO memaparkan G20 Skills Strategy yang dikembangkan bersama EWG G20 untuk mendukung pendekatan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning approach).
The Director of the Division for Policies and Lifelong Learning Systems, UNESCO, Borhene Chakroun menjelaskan, sistem pendidikan tidak hanya menjawab transisi lapangan pekerjaan, tetapi dapat membentuk kebutuhan lapangan pekerjaan.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan cara mengubah pedagogi (changing pedagogy), mengadaptasi kurikulum (adapting curricula), meningkatkan peran guru (upgrading the role of teachers), melindungi dan reimajinasi sekolah (protecting and reimagining schools), serta mempromosikan ruang belajar baru (promoting new learning spaces).
Masukan dari UNESCO tersebut tengah bergulir di Indonesia melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Antara lain melalui Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional. berbagai kebijakan yang berpusat pada guru seperti Guru Penggerak dan Platform Merdeka Mengajar, serta Sekolah Penggerak.
"Berbagai sudut pandang yang bermanfaat untuk memulihkan sektor pendidikan disampaikan melalui kesempatan berdiskusi bersama kelompok kerja dan organisasi internasional di luar EdWG G20," katanya.
Ia berharap semua pihak dapat belajar dari pengalaman dan informasi yang dibagikan, serta menjadikannya sebuah inspirasi untuk mengembangkan pendekatan terbaik untuk mentransformasi sistem pendidikan.
Pada pertemuan ketiga EdWG G20 yang berlangsung pada 27-28 Juli 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut mengundang kelompok pelibatan (engagement group) seperti Civil20 dan Think20; organisasi internasional seperti UNICEF, UNESCO, dan OECD; serta Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (G20 Employment Working Group/EWG).
Kehadiran para perwakilan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi terbaru kepada EdWG G20 agar pembahasan agenda prioritas G20 bidang pendidikan semakin relevan dengan aspirasi pemangku kepentingan bidang pendidikan dan ketenagakerjaan yang lebih luas. (Knu)
Baca Juga:
Jepang Sampaikan Penghargaan atas Kepemimpinan Indonesia di G20 dan Kawasan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan

Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan

Ibu Negara Brasil Umpat Elon Musk di Acara G-20

Prabowo Dorong Pemimpin Negara G20 Desak Gencatan Senjata di Gaza & Ukraina

Bicara di KTT G20, Prabowo Pasang Target RI Swasembada Pangan-Energi dalam 4 Tahun

Prabowo: 25% Anak-Anak di Indonesia Kelaparan Setiap Hari

10 Hari Kunjungan Kerja di Luar Negeri, Prabowo Sudah Ingin Pulang

Jelang KTT G20, ini Momen Presiden Prabowo Disambut Diaspora di Brasil

Tiba di Brasil, Prabowo Segera Hadiri KTT G20

Pelaku Bom Bunuh Diri Jelang KTT G20 Brasil Sempat Beri Peringatan di Medsos
