Kebersihan Air Danau Toba Terancam Limbah Perusahaan Nakal


Danau Toba, Sumatera Utara. (Foto: setkab.go.id)
MerahPutih.Com - Kondisi air Danau Toba sampai saat ini masih bersih dan belum tercemari. Namun hal itu bukan berarti bebas limbah atau polutan. Pegiat lingkungan hidup seperti Walhi mencemaskan kondisi air Danau Toba.
"Karena pencemaran tersebut tidak hanya merusak lingkungan hidup, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Dana Prima Tarigan, di Medan, Minggu (27/5).
Sebagaimana diketahui Pemprov Sumut sebagai otoritas yang memiliki wewenang penuh atas Danau Toba memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kebersihan dan keasrian Danau Toba.

Sehubungan dengan itu, menurut dia, perusahaan tambak ikan jaring apung (KJA), perusahaan pabrik kertas, pihak perhotelan, dan masyarakat harus tetap menjaga kawasan Danau Toba tetap bersih, serta tidak ada limbah yang berbahaya," ujar Dana.
Ia mengatakan, apalagi penduduk juga menggunakan air Danau Toba tersebut untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian dan lain sebagainya.
Jika air Danau Toba itu, mengalami pencemaran dan masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi Sumut, serta tujuh kabupaten yang mengelilingi kawasan Danau Toba, harus tetap mengawasi kebersihan air yang berasal dari danau tersebut.
"Hal ini, merupakan tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait untuk menjaga kebersihan air Danau Toba dari pencemaran yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.

Dana sebagaimana dilansir Antara menyebutkan, kebersihan air Danau Toba agar tetap dijaga, karena daerah tersebut sebagai tujuan wisatawan nusantara (wisnu) maupun wisatawan mancanegara (wisman), dan dari negara-negara dunia lainnya.
Oleh karena itu, air Danau Toba tersebut, harus tetap bersih dan terhindar dari pencemaran lingkungan.
Air Danau Toba yang tidak bersih, maka wisman tersebut, akan merasa enggan untuk berkunjung ke Danau Toba, hal itu juga akan merugikan Sumatera Utara (Sumu) khususnya dan Indonesia umumnya.
"Jadi, kebersihan air Danau Toba tersebut, harus tetap dijaga dan dipertahankan jangan sampai mengalami pencemaran," kata Pemerhati Lingkungan itu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengingatkan lagi agar perusahaan di sekitar Danau Toba menjaga dan memperbaiki lingkungan sekitarnya.

"Beberapa perusahaan termasuk PT Allegrindo Nusantara, perusahaan peternakan babi di Desa Urung Pane, Kecamatan Simalungun sudah diminta menangani limbahnya yang dianggap bermasalah," ujar Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah di Medan, Jumat (25/5).
Menurut dia, perairan Danau Toba harus dijaga untuk kepentingan banyak orang dan jangka panjang.
"Tidak boleh lagi ada perusahaan yang mencemari Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia," katanya.
Geopark Kaldera Toba sendiri dewasa ini sedang diusulkan bisa masuk menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
Namun, Pemprov Sumut tidak mentolerir perusahaan nakal yang bisa merusak lingkungan yang akhirnya juga merugikan masyarakat dan pemerintah.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Promosi Borobudur, Kemenpar Selenggarakan Famtrip Vesak Day
Bagikan
Berita Terkait
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO

Walhi Desak Tindakan Tegas ke Pelaku Pemagaran Laut di Tangerang, Jakarta dan Bekasi

Cerita Rakyat Danau Toba Tentang Pentingnya Menjaga Janji

Lembah Bakkara, Tanah Kelahiran Sisingamangaraja nan Indah di Tepian Toba

4 Alasan Wajib Melancong ke Danau Toba

F1 Powerboat Danau Toba 2024 Diklaim Lebih Baik dari Tahun Lalu

Rusty Wyatt Juara F1 Powerboat Danau Toba 2024

F1 Powerboat Beri Dampak Positif bagi Danau Toba

Persiapan Ajang F1 Powerboat Danau Toba Sudah 100 Persen
