Kuliner

Kebakaran Hutan, Jamur Pinus Kesayangan Warga Korea Selatan Terancam Hilang

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 11 April 2025
Kebakaran Hutan, Jamur Pinus Kesayangan Warga Korea Selatan Terancam Hilang

Jamur matsutake terancam hilang dan langka karena kebakaran hutan di Korea Selatan.(foto: Instagram @kumicho_cat)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - BAGI para pencinta jamur pinus, dampak dari kebakaran hutan yang baru-baru ini melanda Provinsi Gyeongsang Utara mungkin akan segera terasa di meja makan mereka.

Yeongdeok, salah satu daerah yang paling parah terdampak kebakaran, merupakan penghasil utama jamur pinus di Korea. Dalam bahasa Korea, bahan makan ini dikenal sebagai songi beoseot atau matsutake. Kerusakan parah pada hutan pinus yang subur di daerah tersebut berpotensi membuat jamur berharga ini semakin sulit ditemukan dan jauh lebih mahal untuk dinikmati.

“Hampir 70 persen habitat jamur pinus telah hangus terbakar,” ujar Lee Sang-beom, seorang pencari jamur di Yeongdeok, kepada The Korea Times, Selasa (8/4). Ia mengatakan para petani jamur tak bisa berkata apa-apa setelah kebakaran itu. “Sangat menyedihkan melihat hutan pinus dan jamurnya lenyap. Saya tidak tahu pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan agar hutan bisa pulih, tapi yang pasti akan memakan waktu setidaknya 20 hingga 30 tahun,” jelasnya.

Meskipun musim jamur pinus baru dimulai saat musim gugur, para ahli memperingatkan bahwa harganya bisa melonjak drastis saat musim panen tiba. Jamur pinus jauh dari kata biasa. Tidak seperti jenis jamur umum yang dibudidayakan di lahan pertanian, jamur ini hanya tumbuh secara liar, tersembunyi di akar pohon pinus matang yang berusia setidaknya 20 tahun. Habitatnya harus sangat ideal: keseimbangan kelembapan dan suhu yang tepat, yakni 15 hingga 26 derajat celsius. Terlalu banyak, atau terlalu sedikit, kelembapan dapat membunuh jamur ini. Bahkan dalam kondisi ideal, masa panennya sangat singkat, hanya dua minggu antara September dan Oktober.

Baca juga:

Kebakaran Hutan kembali Berkobar di Wilayah Tenggara Korea Selatan, Korban Tewas Bertambah Jadi 30



Jamur ini memiliki kedudukan mendalam di tengah warisan kuliner dan budaya Korea. Catatan tertua tentang jamur pinus ditemukan dalam Samguk Sagi, kronik abad ke-12 dari masa Tiga Kerajaan. Dalam teks tersebut, dipaparkan Raja Seongdeok dari Silla (57 SM – 935 M) pernah mencicipi jamur yang begitu berharga ini. Pada abad ke-11, penyair Kim Gyu-bo dari Dinasti Goryeo (918–1392) memuji aroma segar nan khas dari jamur ini dalam sebuah puisi. Berabad-abad kemudian, pada abad ke-16, tabib kerajaan Heo Jun menuliskan dalam teks pengobatannya, Donguibogam, bahwa jamur pinus merupakan ‘raja dari semua jamur’.

Di antara banyak jenis jamur yang dihargai di Korea, jamur pinus tetap menjadi yang paling dicari. Satu kilogram jamur pinus dengan bentuk sempurna, tebal, harum, dan panjang sekitar 8 sentimeter, bisa mencapai harga lebih dari 1 juta won (sekitar Rp 11 juta).



Sederhana, tapi Serbaguna



Meski berstatus mewah, jamur pinus sering disajikan dengan cara yang sangat sederhana. Banyak orang memilih memanggangnya sebentar atau menumisnya dengan sayuran musiman dan saus berbahan dasar kecap. Irisan tipis yang ditambahkan ke nasi panas juga merupakan resep favorit, karena memungkinkan aroma khas jamur meresap ke masakan.

“Saya suka menambahkan irisan jamur saat memasak samgyetang, sup ayam Korea dengan satu ekor ayam utuh yang diisi beras, ginseng, dan kurma merah,” kata Sang-beom.

Menurutnya, hal yang paling penting saat memasak jamur pinus yakni jangan terlalu lama dimasak, karena aromanya bisa hilang.

Para koki bergengsi berbintang Michelin turut berinovasi dengan jamur ini. Jeongsik Seoul, restoran berbintang dua Michelin, dan Yoon Seoul, restoran berbintang satu Michelin, menyajikan pangsit yang diisi dengan jamur pinus, sedangkan restoran Jepang kelas atas Tenjimon di Seoul bagian selatan menawarkan hidangan tahu yang terbuat dari jamur pinus.(dwi)

Baca juga:

Paviliun Manhyujeong di Andong, Lokasi Syuting K-Drama Populer 'Mr Sunshine', Tersapu Kebakaran Hutan

#Kuliner #Korea Selatan #Jamur
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Kuliner
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Seluruh rangkaian ini menjadi cara Sudestada menutup 2025 dengan meriah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Fun
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
CasaLena Jakarta memperkenalkan menu lunch dan dinner terbaru mulai 1 Desember 2025, menghadirkan pengalaman kuliner Latin American Grill yang lebih fokus dan premium.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
ShowBiz
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Video yang dihapus itu berisi permintaan maaf Chef Paik terkait dengan isu pelanggaran label asal produk, iklan menyesatkan, serta tuduhan penyalahgunaan siaran.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Fashion
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
JF3 Fashion Festival mewujudkan visi Recrafted: A New Vision demi mengangkat kreativitas dan keahlian tangan Indonesia ke tingkat global melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Indonesia
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
ni merupakan perdana bakso Solo buka setelah tutup sejak Senin (3/11).
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Indonesia
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Menyebut Korea bangsa yang tangguh.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Indonesia
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Hal ini disampaikan saat meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara di Cilegon
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Kuliner
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Gastrodiplomacy merupakan strategi kebudayaan dan ekonomi yang memperkenalkan identitas bangsa melalui cita rasa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Indonesia
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Dunia
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Pemimpin APEC akan membahas upaya menjadikan kawasan Asia-Pasifik lebih terbuka, dinamis, dan tangguh dalam diskusi itu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Bagikan