KCIC Perkirakan Lonjakan Penumpang Whoosh Terus Terjadi hingga Akhir Pekan


Penumpang Kereta cepat Jakarta- Bandung. (MP/Kanu)
MerahPutih.com - Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mencatat lonjakan jumlah penumpang selama periode libur Lebaran 2025/1446 Hijriah.
Hingga Rabu 2 April, total penumpang di masa libur Lebaran mencapai 240 ribu penumpang, dengan jumlah tertinggi sementara dalam satu hari pada Rabu itu yakni 21 ribu penumpang per hari.
Pada hari tersebut, 11 ribu penumpang berangkat dari Stasiun Halim, sementara 10 ribu lainnya dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
Sebanyak 75% penumpang dari Halim turun di Stasiun Padalarang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder, kendaraan pribadi, atau berbagai pilihan intermoda yang tersedia.
"Tren ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk berwisata ke Bandung dan sekitarnya dalam mengisi libur Lebaran," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, Jumat (4/4).
Baca juga:
Hari Pertama Lebaran, Whoosh Masih Berangkatkan Ribuan Pemudik
Eva menjelaskan, untuk keberangkatan Kamis (3/4), tiket yang telah terjual mencapai 15 ribu tiket.
"KCIC memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24 ribu per hari menjelang berakhirnya cuti bersama," ucapnya.
Untuk kenyamanan pelanggan, KCIC memberikan fleksibilitas dalam perubahan jadwal dan pembatalan tiket di masa libur lebaran kali secara online. Fitur pembatalan dan perubahan online tersebut khusus untuk transasksi menggunakan Aplikasi Whoosh dan website ticket.kcic.co.id.
Pembatalan tiket dapat dilakukan secara online maupun offline maksimal 2 jam sebelum keberangkatan, dengan pengembalian dana dalam maksimal 1x24 jam sebesar 75 persen dari bea tiket.
Sedangkan, kata dia, perubahan jadwal secara online bisa dilakukan hingga 5 menit sebelum keberangkatan, sedangkan secara offline dapat dilakukan hingga 15 menit setelah keberangkatan di loket stasiun. Perubahan jadwal yang pertama kali dilakukan tidak dikenakan biaya, dengan syarat tarif jadwal baru sama atau lebih rendah dari tiket sebelumnya.
"Untuk perubahan jadwal ke dua dan seterusnya akan dilakukan pengembalian dana maksimal 1x24 jam sebesar 75% dari bea tiket awal," tuturnya.
Eva menambahkan, inovasi pembatalan dan perubahan jadwal secara online ini KCIC hadirkan untuk memberikan kemudahan kepada seluruh dalam mengatur perjalanan mereka di masa libur lebaran kali ini.
Kereta Whoosh mengimbau seluruh penumpang untuk merencanakan perjalanan dengan baik, memilih jadwal yang sesuai, dan tiba di stasiun lebih awal.
"Dengan layanan yang cepat, modern, dan terintegrasi, kami berharap seluruh pelanggan dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan selama libur Lebaran ini," tutup Eva. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
KPK Lamban Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, MAKI Siap Ajukan Gugatan Praperadilan

Jawab Tantangan Mahfud MD, KPK Bakal Proaktif Mandiri Usut Dugaan Korupsi Whoosh

KPK Pastikan Belum Ada Rencana Panggil Mahfud MD Terkait Dugaan Mark Up Proyek Whoosh

KPK Tanggapi Pernyataan Mahfud soal Proyek Whoosh: Kasus Korupsi Bisa Diusut Lewat Case Building

KPK Dorong Mahfud MD Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh

Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh

Menkeu Purbaya Sarankan Danantara Bayar Utang Whoosh Rp 2 Triliun Per Tahun dari Dividen BUMN

Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang

PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh

Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
