Katherine: Saya Beragama Katolik, Cap Go Meh adalah Pesta Budaya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 02 Maret 2018
Katherine: Saya Beragama Katolik, Cap Go Meh adalah Pesta Budaya

Atraksi Kie Lin dari PGB Bangau Putih Bogor saat Pesta Budaya Cap Go Meh 2018. (Merahputih.com/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MESKI dinding langit tampak mendung dan air hujan turun rintik-rintik, ribuan masyarakat tetap antusias memerhatikan parade budaya Bogor Street Fest Cap Go Meh 2018.

Tidak hanya orang tua, anak-anak berusia dini pun begitu takjub menyaksikan rangkaian kegiatan seni dan budaya tersebut.

Jalan Suryakencana, Bogor, seketika menjadi lautan manusia yang tak hanya masyarakat sekitar melainkan dari luar kota Bogor, seperti Katherine Budiman.

Wanita kelahiran tahun 1979 itu, rela datang dari Bandung sejak pagi hari bersama keluarga hanya untuk menyaksikan kemeriahan parade budaya pemersatu bangsa itu.

Meski bukan berdarah Tionghoa, Katherine menegaskan bahwa acara Bogor Street Fest Cap Go Meh 2018 bukan semata kegiatan untuk etnis dan agama tertentu.

"Saya sendiri beragama Katolik. Cap Go Meh bukan sekadar perayaan agama atau etnis tertentu. Ini adalah pesta budaya. Pesta rakyat," ucap Katherine kepada Merahputih.com di Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/3).

Meski demikian, ia pun tak menampik bahwa pada intinya perayaan Cap Go Meh memang merupakan perayaan masyarakat Tionghoa dalam memeriahkan hari terakhir (hari ke-15) Tahun Baru Imlek yang telah berlalu.

"Namun, dengan adanya pertunjukan seni dan budaya, masyarakat bisa menikmati acara ini. Bagi saya yang terpenting, dengan ada acara ini membuktikan bahwa masyarakat Sunda sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Itu sangat indah sekali," katanya.

BACA JUGA: Cap Go Meh Bogor 2018, Pesta Rakyat Indonesia

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Cap Go Meh Arifin Himawan mengatakan, inti daripada kegiatan tersebut adalah tentang kebudayaan lokal, kebudayaan Tionghoa, sanggar seni, komunitas, dan atraksi dari luar daerah yang menampilkan seni dan budaya.

"Kegiatan ini sebenarnya adalah tentang budaya, bukan hanya agama atau etnis tertentu. Yang ditampilkan ada tari-tarian yang jarang dilihat. Semua ini bertujuan untuk menaikan nilai pariwisata Kota Bogor," kata Arifin.

Selain itu, Arifin juga menjelaskan bahwa tujuan diadakan Pesta Budaya Cap Go Meh merupakan salah satu langkah orang-orang Tionghoa di Bogor untuk menjaga kebinekaan yang selama ini terjalin bersama masyarakat lokal. (*)

#Cap Go Meh #Kirab Budaya #Kota Bogor #Tionghoa #Suku Sunda
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Tak Dapat Undang Rayakan HUT RI di Istana, Warga Padati Monas Saksikan Kirab Bendera Pusaka
Beberapa rombongan dari berbagai sekolah pun datang untuk menyemangati teman-temannya yang hari ini bertugas. Salah satunya adalah SMA Negeri 35 yang telah bersiap menyemarakkan prosesi kirab.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Tak Dapat Undang Rayakan HUT RI di Istana, Warga Padati Monas Saksikan Kirab Bendera Pusaka
Indonesia
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang diduga merugikan konsumen hingga miliaran rupiah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Indonesia
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
modifikasi yang dilakukan adalah memindahkan titik penaikan dan penurunan penumpang Transjabodetabek P11 di Kota Bogor, yang semula di Cidangiang dan Terminal Barangnangsiang menjadi di Botani Square.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
Indonesia
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Kebijakan Satpol PP Kota Bogor menghancurkan gerobak milik pedagang usai melakukan penertiban di Bogor Timur menuai reaksi keras dari kalangan anggota dewan
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Indonesia
Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala
Upacara ini biasanya diikuti oleh ribuan peserta, yang terdiri dari perwakilan 15 banjar dengan rentang usia 12 hingga 60 tahun
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala
Indonesia
Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan
BNPB Kota Bogor melaporkan sejumlah kerusakan ringan akibat gempa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan
Berita
10 Fakta Gempa Bogor: Dipicu Sesar Citarik dan Disertai Suara Dentuman
Fakta Gempa Bogor: 1. Terjadi pada Malam Hari, 2. Magnitudo 4,1, 3. Gempa Tektonik Kerak Dangkal, 4. Gempa Bertipe Geser, 5. Sesar Citarik,
ImanK - Jumat, 11 April 2025
10 Fakta Gempa Bogor: Dipicu Sesar Citarik dan Disertai Suara Dentuman
Indonesia
Bogor Diguncang Gempa, Kamis (10/4) Malam, Dipicu Retakan di Kerak Bumi
Gempa bumi termasuk yang berlangsung akibat aktivitas sesar aktif.
Dwi Astarini - Jumat, 11 April 2025
Bogor Diguncang Gempa, Kamis (10/4) Malam, Dipicu Retakan di Kerak Bumi
Indonesia
Sambut malam Lailatulqadar, Keraton Surakarta Gelar Kirab Ting Malam Selikuran
Kirab Ting Malam Selikuran ini untuk menyambut malam Lailatulqadar.
Dwi Astarini - Jumat, 21 Maret 2025
Sambut malam Lailatulqadar, Keraton Surakarta Gelar Kirab Ting Malam Selikuran
Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Bagikan