Headline

Kasus Satu Keluarga Bunuh Diri, Polisi Duga Sang Ayah Jadi Inisiator

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 24 Oktober 2018
Kasus Satu Keluarga Bunuh Diri, Polisi Duga Sang Ayah Jadi Inisiator

Kasus bunuh diri terus bermunculan. (Ilustrasi: ANTARA/Handry Musa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kasus satu keluarga bunuh diri yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan benar-benar mengejutkan. Sampai sekarang pihak kepolisian masih menyelidiki motif dibalik aksi memprihatinkan tersebut.

Seorang ayah diduga menjadi inisiator dengan mengajak anggota keluarganya, istri dan dua anak untuk bunuh diri bersama di kediaman mereka, Kompleks Villa Kebun Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.

Satu keluarga itu, Fransiskus Xaverius Ong (47 tahun), Margareth Yentin Liana (45 tahun), Raffael Fransiskus (18 tahun) dan Kathlyn Fransiskus (11 tahun) ditemukan tewas, Rabu, dengan luka tembak di tubuhnya.

Empat jenazah yang merupakan satu keluarga itu ditemukan oleh asisten rumah tangga yang biasanya datang ke rumah majikannya tersebut pada pukul 06.00 WIB. Ia melihat kondisi korban yang terlentang di atas kasur.

Peristiwa itu membuat warga sekitar pun berdatangan dan langsung memanggil petugas Kepolisian.

Fransiskus merupakan pengusaha penyedia (supplier) barang dengan nama perusahaan CV Frantincom.

Nanang (42 tahun), penjaga rumah kediaman Fransiskus, mengatakan kejadian pembunuhan tersebut diketahui usai asisten rumah tangga keluarga itu menjerit histeris sekitar pukul 06.00 WIB.

"Saat ditemukan posisi anak korban berada dalam tertelungkup di kamarnya masing-masing sedangkan ayah dan ibunya ada di kamar atas," ujar Nanang.

Ia mengaku tidak pernah mendengar adanya perkelahian atau percekcokan di keluarga tersebut. Namun keluarga itu cukup tertutup meski terlihat bahagia dan ramah dengan semua orang.

Ilustrasi
Ilustrasi mayat. (pixabay)

"Selama ini, terlihat seperti tidak ada masalah. Kami pun bekerja cukup nyaman di rumah itu," ucap dia.

Sementara itu, tetangga keluarga Fransiskus, Firmansyah (41 tahun) mengaku, ia beserta warga lainnya sempat bertemu dengan Fransiskus pada Selasa malam pukul 22.00 WIB.

"Semuanya terlihat baik saja, kami pun saling sapa," kata dia.

Fransiskus dan keluarganya itu sudah 5 tahun tinggal di komplek elit tersebut.

"Malam tadi sampai pagi ini tidak ada kegaduhan atau keributan di rumah itu (kediaman Fransiskus). Bahkan semalam kondisi cukup tenang. Tidak terdengar ada suara tembakan dan sebagainya. Karenanya kami kaget pagi ini," kata dia.

Bahkan, para warga yang terlebih dulu masuk ke rumah Fransiskus sempat menemukan pesan wasiat yang diduga ditulis oleh Fransiskus sebelum kejadian pembunuhan tersebut. Pesan tertulisnya, 'Aku sudah sangat lelah. Maafkan aku. Aku sangat sayang anak dan istriku. Choky dan Snowi. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini'.

Diketahui Choky dan Snowi merupakan anjing kesayangan keluarga Fransiskus yang juga ditemukan mati dalam kondisi tertembak dan direndam dalam bak kamar mandi.

Bukan hanya itu, Fransiskus pun sempat mengirimkan pesan WA di grup komplek tersebut pada Rabu pukul 02.48 WIB. Yakni tertulis 'Maafkan aku teman-teman. Kenanglah kebaikanku saja. Jangan membicarakan keburukanku. Jalan kalian masih panjang.'

Sementara itu, Effendi (50 tahun), kakak dari Fransiskus mengatakan sebagaimana dilansir Antara, saat warga panik dan kaget atas pembunuhan itu, dirinya langsung datang ke rumah adiknya itu.

"Saya sempat melihat, mereka terlentang di atas kasur dengan penuh darah. Darahnya berasal dari tembakan di tubuhnya," kata dia.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Komisaris Besar Budi Suryanto mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Ia membenarkan bahwa seluruh anggota keluarga tewas dengan luka tembak di bagian kepalanya.

"Olah TKP sudah, untuk hasilnya menunggu hasil forensik di RS Bhayangkara dan uji balistik yang dilakukan labfor. Untuk senjata pembunuhnya ditemukan di kamar korban, jenis revolver," kata dia.

Budi menjelaskan, pihak labfor masih melakukan pemeriksaan terhadap senjata pembunuh yang digunakan apakah organik atau nonorganik hasil modifikasi senjata airsoftgun.

"Semua baru dugaan-dugaan. Namun memang benar ditemukan secarik surat tulisan yang diduga tulisan korban ditemukan. Kami pun masih memeriksa rekaman CCTV yang ada di rumah korban," tandas Kombes Budi Suryanto.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Lanjutkan Napak Tilas Resolusi Jihad, Prabowo-Sandi Ziarah ke Makam KH Bisri Syansuri dan KH Wahab Hasbullah

#Bunuh Diri #Kasus Pembunuhan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Ditemukan sejumlah luka di bagian lengan, perut, dan dagu korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Indonesia
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Hingga saat ini, proses penyelidikan masih berjalan
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Indonesia
Keluarga Kacab BRI yang Dibunuh Minta Semua Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Banyak analisis menuju ke pembunuhan berencana karena pada bagian akhir kasus ini ialahkorban dibuang dalam keadaan dilakban.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Keluarga Kacab BRI yang Dibunuh Minta Semua Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Indonesia
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI, kini terancam hukuman penjara 12 tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Indonesia
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
2 anggota TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Keduanya diketahui meminta uang senilai puluhan juta rupiah untuk melakukan aksinya itu.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
Indonesia
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Fakta baru kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI kini terungkap. Para pelaku memilih korban secara acak.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Indonesia
Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Polisi angkat bicara soal dugaan pegawai Bank BUMN, yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
Motif hingga Skenario Pembunuhan Kepala Cabang BRI: Pelaku Ingin Pindahkan Uang di Rekening Dormant Secara Paksa
Motif penculikan dan pembunuhan Kacab BRI akhirnya terungkap.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Motif hingga Skenario Pembunuhan Kepala Cabang BRI: Pelaku Ingin Pindahkan Uang di Rekening Dormant Secara Paksa
Indonesia
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Dua anggota TNI dijanjikan uang senilai Rp 100 juta untuk menculik dan membunuh Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta. Keduanya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Indonesia
Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman
Motif penculikan Kepala Cabang BRI hingga kini belum terungkap. Polisi mengungkapkan, bahwa penyidik masih terus melakukan pendalaman.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman
Bagikan