Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, Komisi V DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit
Kasus kereta anjlok terus berulang. Foto: Dok. PT KAI
MerahPutih.com - Rentetan kasus kereta api anjlok yang terus terjadi dalam beberapa bulan terakhir, kini menjadi sorotan banyak kalangan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan audit keselamatan independen untuk memastikan objektifitas rekomendasi perbaikan layanan kereta api di tanah air.
“Kasus kereta api anjlok dalam beberapa bulan terakhir terus terjadi. Agustus lalu setidaknya ada tiga kasus yakni anjloknya KA Argo Bromo di Subang, KRL di Stasiun Jakarta Kota, lalu ada Kereta Kuala Stabas di Lampung. Bulan ini kembali terjadi yakni Kereta Purwojaya di Kedunggede Bekasi. Meski tidak ada korban jiwa tetapi kasus ini tidak bisa dianggap sepele,” ujar Huda, Minggu (26/10).
Huda mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, kereta api merupakan tulang punggung transportasi nasional. Berdasarkan data BPS rata-rata jumlah total penumpang kereta api per tahun mencapai ratusan juta.
Baca juga:
Kereta Anjlok Dalam Waktu Berdekatan, DPR Soroti Anggaran Pemeliharan Rel
Pada 2023 lalu, total penumpang kereta api nasional baik kereta api jarak jauh, lokal, maupun commuter mencapai 365 juta, kemudian penumpang kereta api mencapai 504 hingga 505 juta pada 2024.
"Tingginya jumlah penumpang per tahun ini harusnya dimaknai betapa kereta api telah menjadi tulang punggung transportasi nasional sehingga setiap insiden kecelakaan KA harus menjadi fokus perhatian untuk evaluasi dan perbaikan,” katanya.
Ia menegaskan, tingginya intensitas kereta anjlok merupakan bentuk krisis keselamatan transportasi di Tanah Air.
Menurutnya, ada tiga masalah utama yang seringkali menjadi pemicu kecelakaan kereta api di Indonesia, yakni usia prasarana, akumulasi kerusakan sarana, dan adanya cacat prosedur operasional.
Baca juga:
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
"Kami menilai tingginya insiden kereta api di Indonesia membutuhkan intervensi kebijakan, regulasi, dan aksi konkret yang radikal mengingat tingginya jumlah penumpang untuk moda transportasi ini,” ujarnya.
Legislator asal Jabar VII ini mendesak Kemenhub mengambil langkah kongkret agar kecelakaan kereta api baik jarak jauh, lokal, maupun comuter tidak terulang.
Langkah tersebut di antaranya melakukan peremajaan infrastruktur dengan teknologi terbaru. Jalur rel yang berusia tua harus diremajakan. Selain itu harus ada teknologi pengawasan rel seperti track geometry measurement system untuk memindai kerusakan rel secara otomatis.
"Sudah saatnya kita beralih dari perawatan korektif yang menunggu kerusakan menjadi perawatan prediktif berbasis data sensor, seperti praktik yang diterapkan di negara maju," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, Komisi V DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit
KA Purwojaya Anjlok, Perjalanan 4 Kereta Daop 6 Terlambat
KA Purwojaya Anjlok Bikin Jadwal Kereta di Daop Madiun 'Ambya' Berjam-jam!
Tiga Gerbong KA Purwojaya Anjlok di Kedungwaringin, Petugas KAI Pasang Tali Pembatas untuk Jauhkan Penonton
KAI dan Pemerintah Inggris Kembangkan Kawasan Transportasi Rendah Emisi di Kota Semarang
Jelang Nataru 2025/2026, Kemenhub Gencarkan Ramp Check di Seluruh Moda Transportasi
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Jakarta Running Festival Digelar 25-26 Oktober, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Benang Layangan Tersangkut di Jaringan Atas Rel Bahayakan KRL Tanah Abang-Tigaraksa