Kasus COVID-19 Melonjak Tajam, Anies Tarik Rem Darurat?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pengarahan pada apel penganganan COVID-19 Forkopimda DKI Jakarta di Lapangan Blok S, Jakarta, Minggu (13/6). Antara/Ricky Prayoga/HO Humas Pemprov DKI
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta tak menuntut kemungkinan menarik rem darurat atau kembali ke massa PSBB ketat, menyusul lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, secara menyeluruh keputusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro belum diputus. Hari ini merupakan batas akhir PPKM DKI yang sudah berjalan selama 2 pekan dari 31 Mei 2021 lalu.
Baca Juga
Jokowi Perintahkan Bulan Agustus Jakarta Sudah Capai Kekebalan Komunal COVID-19
"Belum tahu. Nanti akan kita bahas ya (PPKM)," ujar Anies di PMI DKI jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Senin (14/6).
Lebih lanjut, kata Anies, terkait nasib PPKM DKI bakal dibahas Senin (14/6) malam inibbersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Jam 7 akan ada rakor dipimpin oleh Menko Perekonomian nanti kita akan bahas bersama nanti malam," papar dia.
Anies pun mengakui, jika kasus COVID-19 Jakarta sudah menghwatirkan dalam sehari rata-rata penambahan kasus corona menapai 2.000 warga. Bahkan pada Minggu (13/6) kasus baru sebanyak 2.769 orang.
"Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September lalu dan Februari lalu. Kita inginkan peristiwa itu tak berulang," ucap Anies saat Apel Patroli Skala Besar Gabungan yang diikuti jajaran Satpol PP, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6).
Kemudian, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di Jakarta telah mencapai di atas angka 70 persen.
Adapun kapasitas tempat tidur bagi pasien corona yang dimiliki DKI sebanyak 6.694. Sedangkan ruang Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 yang dipunya DKI berjumlah 1.076 ruangan.
"Jadi 1 dari 4 pasien adalah warga luar DKI. Meskipun demikian kami tidak membeda-bedakan pelayanan baik untuk warga DKI maupun luar DKI," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga
Kasus COVID-19 Meningkat, Anies Belum Berencana Buka Sekolah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Jam Kerja Dipangkas Imbas Kelangkaan BBM, Pegawai SPBU Shell Ngeluh di Depan Anies Baswedan
Ultah ke-62 Iriana, Anies Kirim Kado Anggrek ke Rumah Jokowi
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat