Karyawan Kerja di Rumah, Opang Ngeluh Enggak Dapat 'Pekgo' Sehari

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 17 Maret 2020
Karyawan Kerja di Rumah, Opang Ngeluh Enggak Dapat 'Pekgo' Sehari

Anas (45) pengemudi ojek pangkalan di Stasiun Gambir mengeluhkan berkurangnya pendapatan setelah adanya imbauan karyawan kerja dirumah (ANTARA/Serda Arif Rahman hakim)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Imbauan pemerintah agar warga menghindari kerumunan, membatasi bepergian, dan karyawan diminta bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, turut berdampak pada penghasilan para pengemudi ojek pengkalan (opang) di Jakarta.

Anas (45) misalnya, pria yang berprofesi sebagai opang dan biasa mangkal sekitar Stasiun Gambir, Jakarta. Dia mengeluhkan kebijakan itu yang mengakibatkan penghasilannya berkurang. "Biasanya dapat 'pekgo' (Rp150 ribu) sekarang tidak sampai segitu," kata dia, ketika ditemui, Selasa (17/3).

Baca Juga:

Cegah Corona, 9 Hakim MK Jalani Tes Kesehatan

Setelah kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran virus itu.

Di antaranya dengan menutup sejumlah tempat wisata, meliburkan sekolah, dan juga mengimbau warga untuk tidak bepergian kecuali untuk keperluan mendesak. Karyawan juga diminta bekerja dari rumah sehingga mobilitas orang yang menggunakan angkutan umum pun berkurang.

Meski penghasilannya menurun, Anas dan keluarga turut cemas dengan penyebaran wabah tersebut. Namun ia mengaku tidak punya pilihan kecuali tetap bekerja ke luar rumah.

"Yang penting perut jangan sampai kosong dengan banyak makan, istirahat yang cukup, ditambah minum jamu, dan cuci tangan sebelum dan sesudah keluar rumah," ungkap dia.

Ilustrasi: Ojek pangkalan yang dikelola Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar) dalam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14 Sep 2015. (Foto: MP/Fadly)

Anas mengaku tidak terlalu panik, tapi juga berharap wabah ini cepat selesai. Untuk menutup kekurangan penghasilan, dia mencoba mencari tambahan dengan membantu mengatur parkir mobil di sekitar stasiun Gambir.

Keluhan senada juga disampaikan Edi Nasution (56), pengemudi taksi online di kawasan Bekasi. Menurut dia, pesanan yang biasanya datang dari karyawan atau anak sekolah, dengan adanya kebijakanan pembatasan keluar rumah otomatis berkurang

"Waktu tunggu order jadi lama, bisa sampai 2 jam, biasanya saya dapat pesanan kurang dari 30 menit," kata Edi yang mengaku penghasilannya turun hingga lebih dari 50 persen dari biasanya.

Edi sendiri, sebagaimana dikutip Antara, tetap mencari pelanggan agar kebutuhan sehari-harinya tercukupi, tapi tetap waspada terhadap kemungkinan tertular. "Saya paling-paling cukup dengan sering cuci tangan, dan pakai hand sanitizer di mobil," tutup dia. (*)

Baca Juga:

Ini Alasan Mengapa Lansia Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

#Ojek Pangkalan #Tukang Ojek Pengkolan #Pasien Corona #Virus Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan