Kapolri: Jiwa Korsa Tetap Ada
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri (Ist)
Merahputih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/3).
Rakernis tahun ini mengangkat tema 'Transformasi Lemdiklat Polri yang Presisi dalam Rangka Mempersiapkan SDM Polri yang Unggul di era Revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0'.
Baca Juga:
Dalam arahannya, ia mengatakan, seluruh kapasitas kemampuan peserta rakernis Lemdiklat Polri agar diturunkan ke junior agar menjadi polisi yang baik. Listyo juga mengingatkan agar terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain.
"Ada tantangan dan harapan di setiap pembentukan karakter untuk menanamkan nilai kepribadian bahwa jiwa korsa tetap ada dan ditanamkan," kata Listyo.
Kapolri juga meminta kapasitas kualitas pendidikan ditingkatkan dari sisi wawasan dan pengetahuan. Komunikasi publik, kata Sigit juga penting diajarkan sebagai kemampuan ketrampilan di lapangan.
"Soliditas dan sinergitas di level atas sudah dilaksanakan, maka perlu diperluas di level menengah ke bawah atau pelaksana," katanya.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, agar dalam proses pendidikan yang dilalukan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mengingat saat ini, pandemi COVID-19 belum juga usai.
Diharapkan semua siswa taruna dan pengasuh sudah divaksin tahap dua. "Protokol kesehatan tetap dijalankan di lembaga pendidik," katanya.
Mantan Kapolda Banten itu juga meresmikan Monumen Mochammad Jasin di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Menurut dia, sosok Mochammad Jasin menjadi contoh untuk menanamkan nilai-nilai semangat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.
"Alhamdulillah kami mendapatkan restu dapat meresmikan patung Moch. Yasin yang merupakan contoh dan tradisi yang harus kita kenang," ungkapnya.
Mochammad Jasin merupakan Kepala Polisi senior saat bersama-sama berjuang untuk Indonesia merdeka. Tercatat pada tanggal 21 Agustus 1945 atau beberapa hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Inspektur Polisi Moechammad Jasin yang saat itu menjabat Komandan Polisi di Surabaya, berani mengubah nama Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Jepang) menjadi Polisi Istimewa.
Lalu memproklamirkan Pasukan Polisi Istimewa menjadi Polisi Republik Indonesia, serta tunduk pada Pemerintah Indonesia yang baru merdeka beberapa hari.
Kemudian langkah awal yang dilakukan Polisi Istimewa adalah mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap Tentara Jepang yang kalah perang.
Baca Juga:
Mochammad Jasin juga berani merebut senjata dan membagi senjata tersebut kepada TKR pada peristiwa 10 November 1945. Namun, Mochammad Yasin saat itu tak ingin prestasi nya di ekspos sebab tidak ingin diketahui oleh pemerintahan.
Monumen patung Mochammad Jasin yang kini berdiri di gerbang Akademi Kepolisian Semarang tersebut, merupakan sumbangan angkatan pertama Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kapolri Ajak Ojol Jadi Cepu Polisi, Massanya Tersebar di Mana-Mana
[HOAKS atau FAKTA] : Karena Desakan Rakyat, Komjen Rudy Herianto Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Mabes Polri Terbitkan Aturan Hukum yang ‘Bolehkan’ Polisi Melawan jika Diserang dan Nyawanya Terancam
Dasco Pastikan Tim Reformasi Bentukan Kapolri Bukan Bentuk Pembangkangan
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Kapolri Janji Usut Kasus Keracunan Makan MBG, Anak Buah Diperintah Turun Lapangan
Mahfud MD Dinilai Punya Kredibilitas Buat Masuk Tim Reformasi Polri
Tim Transformasi Kepolisian Diisukan Sebagai Bentuk Perlawanan terhadap Presiden, Ketahui Fakta Sebenarnya
Program MBG Jateng: SPPG Polri Buka 30.850 Lowongan Kerja