Kamala Harris Dikritik karena Kenakan Dolce & Gabbana

Wakil Presiden AS kembali mengenakan sweater Dolce & Gabbana, kali ini bermotif chevron. (Foto: Ist)
WAKIL presiden AS Kamala Harris dikritik karena memakai high brand fashion yang kontroversial. Dolce & Gabbana yang pernah menyulut kontroversi akibat busana dan iklan yang dianggap menyinggung ras tertentu.
Bukan hanya satu kali mengenakan Dolce & Gabbana, perempuan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden di AS ini mengenakan sweter wol berleher polo dari rumah mode Italia saat makan siang dengan Presiden AS Joe Biden. Setelah itu ia mengenakan setelan blazer kotak-kotak berwarna abu-abu saat menghadiri pengambilan sumpah Menteri Keuangan Janet Yellen. Terakhir, Kamala mengenakan sweater bermotif chevron dari merk tersebut ketika bersama Biden menandatangani perintah eksekutif di Gedung Putih.
Baca juga:
Dalam serangkaian postingan di Instagram, Vittoria Vignone pengelola akun Kamala’s Closet yang populer dalam memetakan pilihan pakaian Kamala, bertanya, “Apakah itu kekhilafan di pihak timnya? Itu mungkin saja tetapi juga sangat ceroboh. Mereka bisa dan harus menjadi lebih baik, terutama setelah kemenangan [pilihan busana pelantikan] pekan lalu. Ini peralihan yang terlalu cepat setelah pilihan perdananya yang mendukung desainer Amerika kulit berwarna yang belum terlalu terkenal. Ini sangat buruk tidak peduli bagaimana melihatnya.”

Sebelumnya selama rangkaian acara pelantikan, Kamala dipuji karena mengenakan pakaian dari tiga label disainer kulit hitam: Pyer Moss, Christopher John Rogers dan Sergio Hudson.
Komentar-komentar di akun Kamala's Closet mendukung pernyataan Vignone. "Seseorang benar-benar perlu memberi tahu timnya tentang Dolce dan problem mereka yang bermasalah dengan ras. Aku tercengang ia memakainya," tulis salah satu follower.
Baca juga:
Levi’s x A Bathing Ape, Padukan Amerika Klasik dan Cita Rasa Jepang
Dolce & Gabbana memiliki hubungan dekat dengan Melania Trump. Salah satunya untuk busana serba hitam ketika ia bertemu Paus dan menghadiri KTT G7. Beberapa desainer, termasuk Tom Ford dan Marc Jacobs menyatakan tidak akan mau mendukung Melania dengan busana rancangan mereka.
"Menurutku bukan ide yang baik bagi Kamala untuk memakai begitu banyak barang bermerek mahal baru selama minggu pertamanya di Gedung Putih. Saya juga berpendapat harusnya ia tidak mengenakan busana dari desainer non-Amerika, terutama ketika ada begitu banyak merek Amerika yang dapat dipilih. Ia dan timnya harus peduli tentang dampak pilihannya. Misalnya, ia dapat langsung mengangkat bisnis kecil dan membuatnya dikenal lebih luas," tambah Vignone.

Vignone mengatakan kepada Guardian (3/2), setelah mengunggah gambar Kamala dan koleksi Dolce & Gabbana, ia telah menerima lebih banyak pesan dan komentar melebihi yang bisa ditanggapi. “Begitu banyak orang membagikan pemikiran saya dengan mengatakan bahwa saya mengartikulasikan sesuatu yang mereka rasakan sendiri tetapi tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” ia menerangkan.
Harris adalah wakil presiden pertama yang perempuan dari keturunan Asia Selatan dan berkulit hitam. Selama pemilihan ia digambarkan sebagai 'perempuan kulit hitam yang pemarah'; disebut 'jahat' oleh Trump (yang juga sengaja salah mengeja namanya); dan disebut 'polisi' oleh golongan kiri.
Beberapa orang juga mempertanyakan apakah ia 'cukup hitam' untuk mewakili komunitasnya. Bulan lalu, sampul majalah Vogue menampilkan Kamala dengan sangat 'biasa' dan tidak menangkap esensi pencapaian Wakil Presiden AS selama ini. Belum ada tanggapan dari pihak Dolce & Gabbana untuk isu yang berkembang ini. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
