Jutaan Nelayan Tantang Para Capres Tuntaskan Masalah Mafia Kelautan


Serikat Nelayan NU. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Para calon Presiden 2024 memiliki pekerjaan berat untuk menuntaskan persoalan nelayan di tanah air.
Sebab, selama ini banyak nelayan di tanah air yang menghadapi kendala melaut hingga berujung kesulitannya mendapatkan nafkah.
Baca Juga:
Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono menuturkan, para calon Presiden harus memfokuskan persoalan nelayan.
Apalagi, khusus anggotanya sendiri ada 54 juta nelayan yang berharap akan terobosan dari para calon Presiden. Seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Banyak mafia di kelautan. Mafia BBM dan mafia regulasi. Kami minta fokus menanangai persoalan kelautan khususnya nelayan," jelas Witjaksono saat Rapimnas SNNU, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Saat ditanya kemanakah puluhan juta nelayan NU bakal menyatakan dukungan, Witjaksono enggan memastikannya.
"Kami ojo kesusu," jelas dia.
Menurut dia, SNNU masih netral hingga kini. Namun, ia meminta puluhan juta nelayan tak dipecah belah untuk kepentingan politik.
"Jangan sampai pilihan politik memecah belah kita sebagai bangsa," jelas dia.
Baca Juga:
Polda Jateng Lantik 535 Bintara Baru, Ada Anak Nelayan hingga Pensiunan
SNNU kini lebih fokus untuk untuk meresmikan beberapa program beasiswa dan penyaluran kredit untuk UMKM Bidang Perikanan.
"Kami (SNNU) terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan dalam segala bidang," tutur Witjaksono.
Seperti memberikan program beasiswa berupa seribu beasiswa sertifikasi manajemen SDM dan Manajemen risiko Bidang SDM dan Keuangan.
"Lalu ada ratusan beasiswa sertifikasi pengelolaan limbah B3 Serta program penyaluran sekitar 2000 program kredit usaha mikro untuk UMKM Bidang Perikanan, dimana per 1 UMKM bernilai 25jt rupiah," jelas dia.
Program-program tersebut diatas adalah hasil kerjasama SNNU dengan beberapa perusahaan swasta.
"Kami berkomitmen untuk terus membela kepentingan nelayan, masyarakat pesisir, pelaku usaha dan pekerja sektor perikanan dan kelautan," tutup Witjaksono. (Knu)
Baca Juga:
Nelayan Dumai Tidak Bisa Melaut karena Kekurangan BBM Bersubsidi