Juru Kunci: Petilasan Selo Gilang Itu Wisata Spiritual


Foto: MerahPutih/Fredywansyah
Bayudi, Juru kunci Petilasan Gilanglipuro atau dikenal juga dengan petilasan Selo Gilang, menegaskan bahwa tempat bersejarah yang ia jaga bukanlah tempat wisata religi. Menurutnya, petilasan ini merupakan tempat wisata spiritual.
"Bukan wisata religi, tapi wisata spriritual. Jadi, wisatawan ke sini bukan kayak wisata ke makam, seperti disebut-sebut religi, tapi spiritual," katanya kepada merahputih.com, beberapa waktu lalu, di Pandak, Bantul, DI Yogyakarta.
Bayudi menjelaskan, ada perbedaan dalam dua jenis wisata ini. "Bedanya di doanya. Kalau wisata religi, biasanya orang mendoakan siapa yang dia tujukan. Kalau wisata spritual, orang berdoa memohon wahyu, bisa untuk jabatan, jodoh, dan lainnya. Wahyu di sini bukan wahyunya nabi, tapi ya kayak wahyu yang diterima panembahan kan," paparnya.
Wisatawan spiritual, kata Bayudi hampir setiap hari ada di Petilasan Gilanglipuro. Tiap-tiap wisatawan memiliki tujuan doa mohon wahyu yang berbeda-beda.
Bayudi mengaku, setiap harinya ia melayani tamu-tamu. Pasalnya, di antara wisatawan tersebut, ada tamu dari kerajaan atau orang penting.
Bayudi tidak bisa memastikan jumlah wisatwan setiap minggunya. "Yang jelas, hampir tiap hari ada. Sampe kadang saya kurang tidur," katanya.
Petilasan Selo Gilang merupakan tempat reflektif Panembahan Senopati dalam mendirikan kerajaan Mataram Islam. Lokasinya berada di wilayah Gilangharjo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta. Posisinya sekitar 300 meter selatan dari Kantor Kelurahan Gilangharjo atau 350 meter dari Jalan Raya Samas.
Petilasan ini berwujud batu berbentuk balok persegi panjang, lebar sekitar 1 meter dan panjang 2 meter, tebal atau tingginya sekitar 50 cm.
Hingga kini, tempat bersejarah ini berada di bawah pengawasan keraton Ngayogyakarta.Penjagaannya diserahkan kepada abdi dalem keraton. Tidak ada pungutan biaya masuk di sini. Hanya saja, bagi yang bersedia, disediakan kotak sumbangan wisatawan.
Artikel ini ditulis berdasarkan liputan Fredy Wansyah, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Bagikan
Berita Terkait
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
