Jumat Pagi, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Beruntun


Gunung Merapi luncurkan awan panas beruntun sejak Jumat (19/1) pagi. Foto: dok. BNPB
MerahPutih.com - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dilaporkan telah mengeluarkan enam kali awan panas guguran beruntun ke arah barat daya pada Jumat (19/1) pagi
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menyebutkan, rentetan awan panas guguran terjadi pada pukul 06.59 WIB hingga 07.23 WIB.
"Estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya atau Kali Bebeng," kata Agus, dalam keterangan resminya, Jumat (19/1).
Baca juga: Lava Pijar Erupsi Gunung Lewotobi Mengarah ke Timur Laut Sejauh 3,5 KM
Saat luncuran awan panas guguran terjadi, Gunung Merapi berkabut dengan arah angin ke bagian tenggara. "Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," ujar Agus.

Selama periode pengamatan pada pukul 00.00-06.00 WIB, BPPTKG juga mencatat tiga kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi. Lalu, jarak luncurnya adalah 3.000 meter ke barat daya.
Selain itu, Gunung Merapi juga terekam mengalami tiga kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 35-37 mm selama 160.8-312.9 detik dan 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 22.6-208.6 detik.
Kemudian, disusul satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 13 mm selama 20.9 detik, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 8 mm selama 9.3 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 13 mm selama 102.3 detik.
Sampai saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.
Demi mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh km). (*)
Baca juga: Siklon Tropis di Samudra Hindia Berpotensi Timbulkan Cuaca Ekstrem
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
