Jumadi : Semangat Besar Dibalik Tubuh Mini


MerahPutih Profil - Dengan tubuh mungilnya, Sosok pria berusia 57 tahun ini tetap penuh semangat dalam menjalankan kesehariannya, sebagai pak ogah di perempatan jalan TB Simatupang, Jakarta Timur. Dengan penghasilan yang tak menentu berkisar antara Rp 100 hingga Rp 125 ribu rupiah, malah terkadang jika cuaca sedang tak menentu, ia hanya mendapatkan Rp 25 Ribu per hari, Sementara dirinya harus menopang hidup keluarganya.
Jumadi selalu bersyukur dengan tubuhnya tersebut. Berani dan sabar adalah modal utama yang ia miliki. Sejak pagi hingga sore hari ia harus menghirup gumpalan asap kendaraan yang lalu lalang di perempatan Caglak, Kelurahan Cijantung, jalan yang menghubungkan Pasar Rebo-Condet.
Merantau
Sebelum bekerja sebagai pengatur lalu lintas, pria kelahiran 12 Januari 1956 ini juga sempat bekerja sebagai buruh pabrik selama 5 tahun, di Demak, Jawa Tengah. Namun sayangnya ia kurang nyaman dengan pekerjaan yang ia geluti, sehingga dirinya berhenti bekerja dan merantau ke Medan, Sumatera Utara
Langkahnya untuk merantau ke kota medan tak sesuai dengan harapannya, sialnya disana ia ditakdirkan sebagai pemulung, dan ditambah lagi saat itu harga barang bekas sangat murah. Dan untuk kedua kalinya Jumadi tidak nyaman menjalankan pekerjaannya. Akhirnya ia memutuskan untuk memberanikan diri kembali ke jakarta.
“Saya lupa tahun berapa saya pindah ke Jakarta. Di Jakarta, saya langsung tertarik menjadi pak ogah,” katanya yang sudah menggeluti pak ogah selama 20 tahun.
Di Caci Maki
Setiap pekerjaan apapun itu, pasti ada tingkat kesulitan tersendiri dalam menjalankanya, seperti yang dirasakan oleh Jumadi, ujian dan cobaan kerap kali ia dapatkan. Seperti, ada pengendara yang mencemoohnya dengan perkataan, dan suara bising knalpot kendaraan yang ada di depannya.
“Kalau seperti itu saya tidak tanggapi, nanti akan menjadi-jadi. Dan akan sakit hati,” keluh kakek dari empat cucu ini.
Untuk menepis kesedihannya disaat mendapatkan masalah atau ujian dalam bekerja, jumadi memiliki kiat kiat tersendiri untuk mengatasi hal itu. Ia goyangkan badannya, bagaikan penari disaat ia mengarahkan kendaraan yang ingin belok. “Agar semangat dan tidak sedih,” ujar Jumadi.
Pria dengan semangat yang besar itu berharap kegiatan yang dijalaninya saat ini, dapat memberikan generasi kepada masyarakat, agar tidak kenal lelah dan putus asa dalam menghadapi kerasnya kehidupan dibalik tubuh yang kerdil.
Setiap kerja keras, niat dan usaha pasti akan membuahkan hasil yang setimpal dari perjuangan kita , begitu pula dengan Jumadi, dari penghasilannya dari menjadi pak ogah, ia menyisihkan sedikit demi sedikit rupiah yang ia dapatkan. Kini ari segala daya upaya dan sosoknya yang tak kenal putus asa itu, ia sudah memiliki sabuah rumah dan sawah di kampung halamannya.
Bagikan
Berita Terkait
Profil dr. Tan Shot Yen, dari Kampus Kedokteran hingga Panggung Kebijakan Publik

Profil Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan yang Ditunjuk Jadi Ketua DK LPS

Profil Rahayu Saraswati, Cucu Pendiri BNI dan Keponakan Prabowo yang Lepas Kursi DPR Usai Ucapan Kontroversial

Profil Lengkap Dwisuryo Indroyono Soesilo, Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Dubes RI untuk AS

Sepak Terjang Jenderal Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI yang Klaim Dirinya Petarung dari Solo

Profil Tandyo Budi Revita yang Akan Dilantik sebagai Wakil Panglima TNI

Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara

Profil Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri Baru yang Punya Gelar Profesor dan Tulis Puluhan Buku

Profil Hulk Hogan, Pegulat Gaek WWE yang Meninggal Akibat Henti Jantung

Profil Ozzy Osbourne, Pernah Menggigit Kepala Kelelawar di Panggung hingga Dijuluki Godfather of Heavy Metal
