Jokowi Tak Percaya Diri Soal Elektabilitas, Gerindra: Kubu Sebelah Pura-Pura Serius

Neno Warisman (kiri) dan Prabowo Subianto di Depok, Jawa Barat (MP/Ponco Sulaksono)
Merahputih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai langkah para sekretaris jenderal partai politik pengusung Joko Widodo sebagai capres, hanya pura-pura serius dengan mengadakan pertemuan membahas Nawacita Jilid II.
"Kalau kami sekjen parpol koalisi pengusung Prabowo membicarakan format koalisi dan strategi pemenangan. Kalau sekjen kubu sebelah sih pura-pura serius, padahal sebenarnya ada masalah yang belum selesai," kata Ferry di Jakarta, Senin (6/8).
Dia mengatakan ada beberapa persoalan yang belum selesai di kubu Jokowi, misalnya Jokowi dalam posisi tidak percaya diri karena elektabilitasnya masih dibawah 50 persen.
Hal itu menurut dia berbeda dengan ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju di periode kedua yang elektabilitasnya mencapai 70 persen sehingga menjadi faktor independen menentukan siapa cawapres yang mendampinginya.

"Saat ini elektabilitas Jokowi kurang dari 50 persen sehingga menjadi variabel yang sangat tergantung dengan keadaan dan lingkungan," ujarnya.
Kedua menurut dia, kondisi ekonomi Indonesia tidak menguntungkan pemerintahan Jokowi karena harga kebutuhan pokok, Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus naik Selain itu menurut dia, ada kemungkinan koalisi di kubu Jokowi relatif terbuka untuk memisahkan diri, sehingga bisa saja bergabung dengan koalisi Prabowo ataupun membentuk poros ketiga.
"Lalu faktor 'coat tail effect' atau efek ekor jas, pengaruh Jokowi terhadap parpol pendukungnya hanya dinikmati PDI Perjuangan. Berbeda dengan Prabowo berpengaruh terhadap Gerindra, PKS dan PAN," katanya dikutip Antara.

Ferry mengatakan pertemuan PKB dengan para kiai pada Minggu (5/8) menguatkan pendapatnya bahwa memang ada perpecahan di koalisi Jokowi karena ada keraguan di antara masing-masing parpol.
Dia meminta parpol koalisi Jokowi segera mengumumkan cawapres sehingga tidak perlu menunggu langkah politik koalisi Prabowo yang dalam 1-2 hari ini akan mengumumkan cawapres.
"Kubu Jokowi sedang risau karena tidak tahu siapa yang akan dijadikan cawapres sehingga mereka menunda-nunda pengumuman. Kalau Prabowo sudah jelas, meminta waktu 1-2 hari untuk berpikir dan ambil keputusan," ujarnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Baru 1.064 dari 16.000 Koperasi Merah Putih Bisa Cairkan Kredit Rp 3 M dari Bank Himbara

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Budi Arie Hormati Keputusan Prabowo Saat Sampaikan Pidato Perpisahan di Kantor Kemenkop

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Menkop Pengganti Budi Arie Punya Kekayaan Rp 52 Miliar, Harta Tidak Bergeraknya Sampai ke Bali

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Subianto Tak Menyangka Ucapannya di Sidang MPR Jadi Nyata, Ada Kader Partai Gerindra Ditangkap KPK

Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja

PDIP: Hubungan Megawati dan Prabowo Ibarat Kakak-Adik, Jangan Dimaknai Ajakan Koalisi
