Jokowi Minta Daerah Bangun Bus Gandeng Berpemandu Lidar, Siap Berikan Subsidi
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Rakernas XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024 di Balikpapan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/5).
Presiden menawarkan angkutan perkotaan sistem bus gandeng berpemandu lidar atau sederhanya tanpa rel Autonomous Rapid Transit (ART) sebagai alternatif terbaru penyediaan layanan transportasi massal untuk mengurai kemacetan lalu lintas perkotaan di Indonesia.
"Sekarang ada barang baru yang namanya ART, Autonomous Rapid Transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa tiga gerbong, dua gerbong, atau satu gerbong," kata Presiden.
Ia mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun ART jauh lebih murah bila dibandingkan transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Kerta Cepat Jakarta-Bandung, bahkan subway.
Baca juga:
25,18 Persen Penduduk Jabodetabek Didorong Pakai Angkutan Massal
Jokowi menyampaikan biaya yang dibutuhkan pada tahap awal pembangunan MRT di Jakarta berkisar Rp 1,1 triliun per km, dan kini mencapai Rp 2,3 triliun per km.
"Tolong tunjuk jari, kota mana yang siap membangun MRT dengan APBD-nya 1 km Rp 2,3 triliun?. biaya pembangunan LRT melalui kocek pemerintah pusat yang mencapai Rp 600 miliar per km, serta gerbong kereta yang dibuat di dalam negeri melalui peran PT Industri Kereta Api (INKA)," katanya.
"Apalagi kereta cepat, itu juga justru lebih murah dari yang subway, kereta cepat itu Rp 780 miliar per km," ujarnya.
Presiden menawarkan ART sebagai alternatif penyediaan transportasi publik yang relatif terjangkau oleh APBD kota.
Baca juga:
Bank Dunia Setujui Dana Rp 3,1 Triliun Buat Sistem Angkutan Massal Indonesia
Pembiayaan yang ditawarkan Presiden berupa subsidi dari pemerintah pusat untuk menambah kemampuan pemerintah kota dalam pengadaan ART di wilayahnya.
"Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan, tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. bisa bagi-bagi 50:50, APBN 50 persen, misalnya," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub