Jokowi Hadiahkan Gelar Pahlawan Demokrasi untuk 22 Anggota Polri yang Gugur saat Pemilu

Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada istri personel kepolisian yang meninggal saat mengamankan pemilu di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/5. (ANTARA/Dyah Dwi)
Merahputih.com - 22 personel Polri yang gugur dalam tugas menjaga pemilihan umum (Pemilu) 2019 diberi penghargaan pahlawan demokrasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo langsung menyerahkan penghargaan tersebut.
"Atas nama pemerintah, atas nama bapak presiden Jokowi atas nama bapak wakil presiden Jusuf Kalla kami menyampaikam duka cita yang mendalam," Kata Tjahjo Di Ruang Perjamuan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).
Dia menyebut gugurnya prajurit polri ini bagian dari upaya membela demokrasi. "Penghargaan dan apresiasi atas tugas dedikasinya secara penuh 24 jam. Terlebih saya kira karena sudah persiapan satu tahun sebelumnya melakukan simulasi-simulasi pengamanan dalam rangka mendukung suksesnya pemilu," tambahnya.
Menurutnya, tingkat partisipasi politik masyarakat sebesar 80 persen dapat dijadikan tolak ukur. Tingkat partisipasi yang baik ini, dinilai Tjahjo sebagai bukti rasa aman yang diberikan Polri kepada pemilih. "Pengamanan sampai berbagai hal-hal, dengan berbagai pendekatan-pendekatan yang sangat baik. Sehingga masyarakat merasa aman, merasa lancar menggunakan hak pilihnya di tps," ungkapnya.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi anggota polri, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjan Eko indra Heri juga memberi kenaikan pangkat. Seperti Brigadir Arif Mustakim salah satu anggota Brimob Cikarang Polda Metro Jaya itu diangkat menjadi Bripka (Brigadir Polisi Kepala).
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Pak Mendagri. Saya rasa ini pertama kali pemberian penghargaan (prajurit gugur) kepada Polri dari instansi pemerintah,” kata Eko.
Eko menegaskan jika Polri akan selalu melakukan upaya maksimal dalam mengawal perhelatan pesta demokrasi 5 tahunan ini. Evaluasi-evaluasi akan dilakukan.
"Polri berkomitmen mengerahkan sumber daya dan upaya demi menciptakan situasi pemilu yang damai dan sejuk," katanya.
Berikut ini merupakan 22 polisi yang meninggal saat bertugas mengamankan Pemilu 2019:
1. Irjen Pol (Anm) Syaiful Zachri dari Mabes Polri
2. Kompol (Anm) Suratno dari Polda Kaltim
3. Ipda (Anm) Syaifudin dari Polres Bandung
4. Bripka (Anm) Mashadi dari Polres Indramayu
5. Aipda (Anm) Ikwanul Muslimin dari Polres Lombok Tengah
6. Bripka (Anm) Arif Mustaqim dari Brimob Polda Metro Jaya
7. Ipda (Anm) Stefanus Pekuawali dari Polres Kupang
8. Ipda (Anm) Jonter Siringo Ringo dari Polres Dairi
9. Bripka (Anm) Arie Andrian Winatha dari Polda Kalsel
10. Aiptu (Anm) M.Supri dari Polres Sidoarjo
11. Bripka (Anm) Prima Leon Nurman Zasono dari Polres Bondowoso
12. Iptu (Anm) Totok Sudarto dari Polres Berau
13. Aipda (Anm) Yustinus Petrus Mangge dari Polres Ende
14. Ipda (Anm) Daniel Mota dari Polres Belu
15. Iptu (Anm) Paulus Kenden dari Polres Tanah Toraja
16. Bripka (Anm) Romadhonis dari Brimob Polda Kepri
17. AKP (Anm) Partahan Dalimunte dari Polres Padangsidempuan
18. AKP (Anm) Dani Kardana dari Polres Purwakarta
19. Bripka (Anm) Alfonsius Rino Frengki Bowaire dari Polres Asmat
20. Ipda (Anm) Gangsar Sugiono dari Polres Lamongan
21. Ipda (Anm) Tunggul Simbolon dari Polres Simalungun
22. Iptu (Anm) Ketut Artawan dari Polres Jembrana (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019

PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air

Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu

Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda

Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
