Jokowi Bilang 'Politikus Sontoloyo' Peringatan buat Mendagri


Mendagri Tjahjo Kumolo saat tiba di Gedung KPK (Ponco)
MerahPutih.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang politikus sontoloyo dinilai sebagai bentuk teguran agar para pelaku politik, termasuk dirinya, untuk bersikap santun.
“Intinya, beliau sebagai Presiden mengingatkan kepada saya, bahwa sebagai politikus yang sekarang sebagai Mendagri, pembantu Presiden, ya harus santun,” kata Tjahjo, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (25/10).
Tjahjo menegaskan di tengah ramainya informasi bohong dan berita palsu, seluruh pihak harus berperang melawan hoaks, apalagi di tengah masa kampanye Pilpres 2019.
Oleh karena itu, ungkapan “sontoloyo” oleh Presiden Joko Widodo tersebut, menurut Tjahjo, merupakan bentuk teguran agar politisi tidak menyampaikan berita dan informasi bohong.
"Jangan bohong, menyampaikan sesuatu pemberitaan harus bisa dipertanggungjawabkan. Gitu saja, itu buat saya,” imbuh politikus PDIP yang pernah duduk sebagai anggota DPR sebelum menjadi menteri itu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung soal politik sontoloyo yang masih menggunakan cara dengan menyebarkan kebencian di masa kampanye Pilpres saat ini. Setelah melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial semisal akhiri politik kebohongan, jangan hanya turun kalau mau pemilu, terakhir Jokowi menyindir hati-hati banyak politisi sontoloyo.
"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Kita lihat mana yang bener mana yang enggak betul. Kita lihat jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat, memudarkan kesatuan persatuan dan persaudaraan kita," kata Jokowi, saat berkunjung ke bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
Tak hanya itu, Jokowi kembali mengulang pernyataannya tentang Politikus Sontoloyo sehari kemudian. Menurut Presiden, politikus sontoloyo adalah politisi yang memakai cara-cara menyebarkan kebencian, mengadu domba, menggunakan isu SARA dan memecah belah masyarakat untuk menarik perhatian masyarakat.
"Kalau masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik sara, politik adu domba, politik pecah belah, itu yang namanya tadi politik sontoloyo," kata Presiden usai menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-33 di Indonesia Convenction Exhibition, Tangerang Rabu (24/10). (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR

Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa](https://img.merahputih.com/media/69/ce/21/69ce2129b7e019162e90e6a26f8850a9_182x135.png)
Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah

Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
