Jokowi Akui Ganti Kepala BIN Atas Permintaan Prabowo
Presiden Joko Widodo. (Foto: YouTube/Setpres)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dari Budi Gunawan ke Herindra tak lepas dari adanya peralihan kepemimpinan ke Prabowo Subianto.
Jokowi mengatakan Kepala BIN baru dilantik bersamaan dengan kabinet baru di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Administrasi artinya karena kepala BIN yang baru ini akan dilantik bersama-sama dengan menteri pada tanggal 21 (Oktober) sehingga itu dilakukan," kata Jokowi kepada wartawan di Asahan, Sumatera Utara, Rabu (16/10).
Jokowi mengaku telah berdiskusi dengan Prabowo soal pergantian Kepala BIN itu.
Baca juga:
Fit and Proper Test Herindra sebagai Kepala BIN Digelar Tertutup
"Dan kami juga telah berbicara dengan pak Prabowo, itu atas permintaan dari Pak Prabowo," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI dari PDI-Perjuangan Bambang Wuryanto memastikan pergantian Kepala BIN dilakukan setelah Prabowo dilantik.
“Baru sah melakukan pergantian,” kata Pacul saat ditemui di kompleks parlemen, Selasa (15/10). (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
Prabowo Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Penyeberangan untuk Pelajar di Daerah
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Ketika Video Anak Sekolah Menyeberangi Sungai Bikin Presiden Prabowo Batalkan Janji Libur Akhir Pekan
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Banjir & Longsor Hantam 3 Provinsi di Sumatra, Prabowo Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional
Jubir Ungkap KPK Belum Terima Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
Bandara di Morowali tak Diawasi Bea Cukai dan Imigrasi, Pengamat: Jangan Sampai Jadi Lokasi Transaksi Ilegal