Jokowi Akan Ikuti Debat Umum di KTT IORA


Prsiden Jokowi bersama dengan Presiden Yaman Abdrabbuh Mansur Hadi. (FOTO Antara/Wahyu Putro A)
Puluhan kepala negara dan kepala pemerintahan peserta KTT Indian Ocean Rim Assosiation (IORA) di Jakarta Convention Center (JCC), disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (7/3) pagi ini. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga dijadwalkan mengikuti debat umum, adopsi dan penandatanganan the IORA Concord and Signing of the IORA Concord bersama para pemimpin negara anggota IORA.
Jokowi juga dijadwalkan melakukan jamuan makan siang untuk menghormati kepala negara-kepala pemerintahan Anggota IORA. Selain itu juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan kepala kemerintahan.
Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menyebutkan KTT IORa akan dihadiri 21 negara anggota, tujuh mitra wicara. Dari 21 negara, empat di antaranya merupakan anggota G-20. Enam dari tujuh mitra wicara adalah juga anggota G20.
Menlu menyebutkan dengan melihat komposisi anggotanya maka separuh dari negara yang ada di IORA, separuhnya merupakan anggota G20.
Menurut Menlu, KTT IORA merupakan salah satu forum penting untuk menjamin keamanan di sekitar lingkar Samudra Hindia. Selain itu juga forum untuk menggerakkan potensi ekonomi.
"Sebagai gambaran pentingnya kawasan lingkar Samudera Hindia adalah jumlah penduduk mencapai 2,7 miliar orang, dilalui setengah dari kontainer dunia, sepertiga kargo dunia, dua pertiga shipment energi dunia," kata Retno Marsudi seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA karena ingin menunjukkan kepemimpinan Indonesia di lingkar Samudera Hindia.
"Ini merupakan satu rangkaian leadership yang ingin dimainkan Indonesia di berbagai kawasan. Di Asia kita sudah bermain, juga di Pasifik, maka kita ingin bermain juga di lingkar Samudera Hindia yang selama ini belum ada satu governance yang bagus sehingga leaedehip Indonesia akan tunjukkan di KTT ini," paparnya.
Ia menyebutkan ada enam prioritas IORA yaitu keamanan dan keselamatan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, manajemen risiko bencana, manajeman perikanan, akademi dan iptek serta pariwisata dan pertukaran budaya.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Thailand Umumkan Status Darurat Militer, Sekolah di Perbatasan Ditutup

Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara

30 Menlu Bakal Berkumpul di Malaysia Bahas Peran ASEAN, Nuklir dan Kondisi Palestina

Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus

Prabowo Ingin Penguatan Konektivitas dan Pembangunan Ekonomi Subkawasan Timur ASEAN

3 Alasan Prabowo Usulkan Papua Nugini Masuk Anggota ASEAN

KTT ASEAN di Malaysia Diharapkan Hasilkan Konsensus Sikapi Tarif Impor AS

KBRI Tetapkan Status Siaga 1 di Yaman Utara, 10 WNI Berhasil Dievakuasi

ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar

Sebelum Bertemu PM China dan Presiden Perancis, Presiden Prabowo Bakal Hadiri KTT ASEAN
