Jhonny Allen Minta Mendagri Jelaskan Kriteria Partai yang Dibiayai Negara

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Jumat, 13 Maret 2015
Jhonny Allen Minta Mendagri Jelaskan Kriteria Partai yang Dibiayai Negara

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberi pemaparan saat mengunjungi sekolah IPDN Regional Sulawesi Selatan di Pallangga Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (5/3). (Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Politik - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun mempertanyakan usulan Menteri Dalam Negeri  Tjahjo Kumolo yang mewacanakan partai politik dibiayai negara Rp1 triliun.

Menurut Jhonny Allen, Tjahjo Kumolo harus menjelaskan tentang kriteria partai yang mendapat suntikan dana dari negara.

"Harus ada kriterianya, partai yang bagaimana. Apakah setiap partai dan partai yang baru berdiri juga?" tanya Jhonny Allen saat dihubungi merahputih.com, Jumat (13/3). (Baca: Politisi Demokrat Ini Meresapi Pakai Batu Akik)

Menurut Jhonny Allen, pembiayaan partai harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara. Jika keuangan negara sudah mencukupi, Jhonny Allen menyarankan agar dana dari negara itu tidak dicairkan sekaligus.

Dia menerangkan, suntikan dana dari negara tersebut dapat dipergunakan untuk operasional dan kegiatan-kegiatan partai lainnya.

"Karena partai itu kan banyak kegiatannya, biaya-biaya kampanye, uang saksi tapi dia (dana) harus dapat dipertanggungjawabkan. Intinya kemampuan keuangan negara. Tentunya semuanya harus akuntabel," pungkasnya. (Baca: Ini Alasan Demokrat Tak Hadiri Fit and Proper Tes Cakapolri)

Saat ditanya apakah suntikan dana negara Rp1 triliun yang diusulkan menteri Tjahjo Kumolo itu kurang atau lebih, Jhonny Allen menegaskan bahwa dirinya tidak mau terjebak pada persoalan nominal. Kata dia, soal jumlah nominal bisa ditanyakan langsung kepada Mendagri Tjahjo Kumolo.

"Pemerinah Mendagri tahu bagaimana menjadi seoorang politisi, supaya partai itu tidak menjadi suatu persoalan yang selama ini terjadi (korupsi) misalnya," pungkasnya.

Lebih lanjut, Jhonny Allen menambahkan bahwa wacana pembiayaan partai tidak boleh mengabaikan kepentingan umum meski kesejahteraan rakyat juga menjadi cita-cita partai politik. Negara, kata dia, pasti memiliki paradigma bagaimana membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.

"Partai itu merupakan bagian kecil dari pembangunan bangsa dan negara. Yang paling utama kan kepentingan rakyat, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, bantuan-bantuan sosial. Jadi saya tidak mau terjebak dalam konteks ini misalnya demokrat setuju atau tidak setuju," tutupnya. (hur)

#Dana Untuk Partai Politik #Jhonny Allen #Partai Demokrat #Partai Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi
Formappi berharap Partai memberikan langkah tegas dengan menghentikan penuh status mereka di DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 01 September 2025
Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi
Indonesia
Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR
Aturan penonaktifan anggota DPR tertuang dalam Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 01 September 2025
Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR
Indonesia
Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September
Keputusan tersebut merupakan komitmen para ketum parpol untuk memastikan wakil rakyat tetap berpihak pada kepentingan masyarakat.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Puan: Parpol Bukan Sekadar Kendaraan Kekuasaan, tetapi Jembatan untuk Rakyat
Parpol harus jadi tempat para pemimpin yang bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu berpihak, bekerja, dan berani mengambil risiko demi rakyat.
Frengky Aruan - Jumat, 15 Agustus 2025
Puan: Parpol Bukan Sekadar Kendaraan Kekuasaan, tetapi Jembatan untuk Rakyat
Indonesia
Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada
Setelah melakukan simulasi, menurut dia, berbagai partai politik tersebut akan memutuskan sikap untuk sistem penyelenggaraan pemilu atau pilkada ke depannya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Indonesia
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
SBY dirawat karena membutuhkan istirahat usai menjalani rangkaian aktivitas yang sangat padat di dalam dan luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Indonesia
Jokowi Prediksi Perolehan Suara PSI Naik 3 Kali Lipat di 2029
Jokowi meminta PSI untuk mempersiapkan kadernya secara matang untuk maju di kontestasi 2929 nanti.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Jokowi Prediksi Perolehan Suara PSI Naik 3 Kali Lipat di 2029
Indonesia
PSI Rebranding dengan Logo Gajah, Elite PDIP: Pemilih Kami Sudah Punya Basis Kuat
Warna merah-hitam pada logo baru PSI dinilai sejumlah pihak mirip dengan identitas visual milik PDI Perjuangan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 Juli 2025
PSI Rebranding dengan Logo Gajah, Elite PDIP: Pemilih Kami Sudah Punya Basis Kuat
Bagikan