JHL Birds Arena, Jaga Kelestarian Perkutut Lewat Ajang Kontes Lomba

JHL Birds Arena di wilayah Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.(MP/Rizki Fitrianto)
JHL Birds Arena yang berlokasi di Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang merupakan salah satu arena kontes burung di Tangerang, yang memberikan kontribusi terhadap pelestarian burung perkutut di Indonesia. Populasi burung perkutut yang hidup di alam, di wilayah Indonesia sendiri saat ini sudah mulau berkurang.
Pemilik JHL Birds Arena, Jerry Hermawan Lo mengungkapkan, selain memberikan ruang untuk para pecinta dan penggemar burung, JHL Birds Arena juga sebagai ajang sulaturahim. Ia juga mengatakan, burung-burung perkutut yang dikonteskan, adalah burung-burung perkutut hasil penangkaran, yang kemudian setelah menang di perlombaan ditangkarkan kembali.
Untuk itu, dengan semakin banyaknya pecinta dan penggemar burung perkutut, serta ruang untuk kontes burung, banyak masyarakat membudidyakan dan mengembangbiakan burung perkutut.
"Kita ingin ikut memberikan kontribusi dalam pelestarian burung perkutut ini. Karena, di samping buat lomba, biasanya kalau sudah tidak dilombakan itu kan diternak. Dari hasil ternak berlomba-lomba untuk menghasilkan kualitas yang baik. Dari perlombaan ini juga kita bisa mengetahui kualitas burung kita sudah sejauh mana, kualitasnya," ujar Jerry Hermawan Lo kepada merahputih.com, di sela-sela acara kontes burung pada liga konkurs seni suara alam burung perkutut di JHL Birds Arena, Minggu (22/1).
Ia juga mengungkapkan, kontes burung pada liga konkurs seni suara alam burung perkutut di JHL Birds Arena ini adalah kali ke dua dilaksanakan.
"Kalau di JHL Birds Arena ini, baru yang kedua. Tapi kalau kontes perkutut, sejak dulu-dulu udah ada," katanya.
Ia juga berharap, selain sebagai ajang silaturahim antarpecinta dan penggemar burung perkutut, melalui ajang kontes burung liga konkurs seni suara alam burung perkutut di JHL Birds Arena ini membuat masyarakat berlomba-lomba untuk membudidayakan atau mengembangbiakan burung perkutut.
Untuk diketahui, berdasarkan Legenda Joko Mangu, burung perkutut memiliki mitos sebagai binatang sakral. Legenda tersebut menyatakan pada zaman Kerajaan Majapahit ada burung perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir-red) yang dipercaya merupakan jelmaan pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang Luar Jakarta Saat Kerusuhan Demo, Mayoritas Warga Jabar dan Banten

Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Kapolda Metro Jaya Pakai Mobil Berpelat Sipil

Habis Pemakaman Affan Kurniawan, Mobil Kapolda Metro Dilempari Massa Ojol Botol Air Mineral

Kapolda Metro Jaya Jadi 'Sasaran' Amarah Pengemudi Ojol, Diteriaki saat Keluar dari Pemakaman Affan Kurniawan

Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara

Wakabareskrim Irjen Asep Jadi Kapolda Metro Jaya

Gelar Operasi Patuh 2 Pekan, Kapolda Metro Peringatkan Anak Buahnya Tak ‘Main Mata’ dengan Pelanggar

Ambil Alih dari Polsek, Kapolda Pasang Target Kasus Diplomat Tewas Selesai Seminggu

100 Mahasiswa di NTT Dapat Beasiswa, Jerry Hermawan Lo Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Momen Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa untuk 100 Mahasiswa di NTT, Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian
