Kesehatan Mental

Jelang Ramadan, Latih Diri untuk Tenang saat Mulai Hilang Kesabaran

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 22 Maret 2022
Jelang Ramadan, Latih Diri untuk Tenang saat Mulai Hilang Kesabaran

Kesabaran bukan komoditas. Sifat itu merupakan campuran dari 'kegigihan, penerimaan, dan ketenangan'. (unsplash/Masjid MABA)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

INGAT tidak, ketika mau ke rumah teman, kamu harus menanyakan langsung alamat dan petunjuk arah ke sana, tidak peduli berapa lama teman itu menjelaskan? Lalu, bagaimana ketika kamu perlu sepatu baru? Dulu, kamu perlu meluangkan waktu ke mal alih-alih mengklik mouse (dengan gratis ongkos kirim).

Iya, banyak kegiatan sehari-hari lebih memakan waktu saat itu, tetapi durasi yang dibutuhkan juga membawa hikmah. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu menumbuhkan kesabaran. Di tengah segala kemudahan dan kecepatan pada zaman digital ini kesabaran menjadi barang yang lebih langka. Padahal, sifat itu wajib diamalkan sepanjang bulan Ramadan mendatang.

Lalu, bagaimana cara menumbuhkan kesabaran, ketika seluruh serial TV tersedia sekaligus di layanan streaming tanpa perlu menunggu episode terbaru pekan depan? Bagaimana kamu bisa menenangkan diri ketika pertanyaan yang membara bisa terjawab dalam hitungan detik melalui mesin pencari?

BACA JUGA:

Jelang Ramadan, Jangan Lupa Cukupi Asupan Nutrisi dan Olahraga

Kehidupan di era hiperkonektivitas menimbulkan efek negatif, "Kebutuhan akan kepuasan instan dan hilangnya kesabaran." Demikian menurut laporan 2012 oleh Pew Research Center.

Manfaat kesabaran untuk hidup dan kesehatanmu

perempuan muslim
Kehidupan era hiperkonektivitas menimbulkan efek negatif, kebutuhan akan kepuasan instan dan hilangnya kesabaran. (freepik/marymarkevich)


Menguasai kesabaran dan menunjukkan pengendalian diri dapat membuatmu menjadi anggota masyarakat yang lebih terlibat, percaya diri, dan bahkan lebih sehat. Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam The Journal of Personality menemukan, kapasitas untuk melatih pengendalian diri berkorelasi dengan harga diri kuat, nilai yang lebih baik, dan meningkatnya keterampilan interpersonal.

Terlebih lagi, orang yang sabar, terus terang, lebih disukai. Mereka lebih baik menunggu giliran, tidak menyela saat orang lain berbicara, dan tidak membuat keributan di grup WA. Singkatnya, mereka lebih mudah bergaul. Demikian menurut kata Rona Renner, RN, perawat terdaftar dan penulis buku pola asuh Is That Me Yelling?.

"Kesabaran memungkinkan kamu untuk bekerja secara kolaboratif, memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, dan bergerak menuju tujuan," ujar Renner seperti diberitakan Real Simple.

Cara menumbuhkan kesabaran

perempuan muslim
Kesabaran memungkinkan kamu untuk bekerja secara kolaboratif, memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. (freepik/freepik)

"Banyak orang berbicara tentang kesabaran seolah-olah itu semacam komoditas," kata Allan Lokos, pendiri Community Meditation Center di New York City, AS, dan penulis Patience: The Art of Peaceful Living.

"Kita mengatakan, 'Saya kehabisan kesabaran' atau 'Saya kehilangan kesabaran.' Tapi itu tidak terlalu akurat. Kesabaran dan ketidaksabaran adalah perasaan."

Dengan kata lain, kamu tidak memulai hari dengan tangki penuh yang terus habis sampai kamu kehabisan kesabaran. Sebaliknya, sifat itu adalah campuran dari "kegigihan, penerimaan, dan ketenangan," kata M.J. Ryan, seorang pelatih eksekutif dan penulis 'The Power of Patience', "Ketika orang-orang dengan tiga kualitas ini menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginan mereka, mereka dapat terus bertahan."

Kamu tidak dapat berubah menjadi orang yang berbeda dalam semalam atau bahkan dalam setahun. Namun, saat sedang mengerjakan sesuatu, kamu dapat menggunakan strategi untuk menghindari hilangnya kesabaran.

Cara pertama adalah dengan bernafas dalam-dalam. Ini adalah trik klasik. Disebut demikian memang karena sukses. Jika kamu merasakan ketegangan meningkat, turunkan bahu (mata tertutup, jika kamu mau) dan ambil napas dalam-dalam dan lembut.

"Respon stres dan respons relaksasi berlawanan, jadi tidak bisa menyala pada saat yang bersamaan," kata Ryan. Cobalah salah satu dari latihan pernapasan dengan perhatian penuh. Lakukan cara mudah ini saat ketidaksabaran mulai meningkat.

Cara lain, yaitu dengan menggunakan self-talk yang menenangkan. Jika kamu ada pertemuan penting yang akan segera dimulai dan barista di belakang konter kopi tampaknya merupakan jelmaan kungkang, kepanikan pun terjadi.

"Biasanya ada pemikiran yang memicu, seperti saya akan mendapat masalah, yang memicu amarah," kata Ryan. Sebelum kamu membuka pintu emosi, ambil jeda dan ajukan serangkaian pertanyaan, seperti "Apa yang terburuk yang bisa terjadi? Bisakah saya bertahan dari dampak terburuk?"

Kemudian, kata Ryan, cari tahu apakah ada sesuatu yang dapat kamu lakukan secara proaktif untuk menghindari skenario buruk tersebut, seperti mengirim pesan singkat bahwa kamu akan terlambat beberapa menit, atau jangan ambil risiko dan tingalkan kedai kopi.

Cara ketiga adalah untuk orangtua yang berurusan dengan anak-anak yang tidak sabaran. Jika anak-anakmu belum menguasai seni mengalihkan perhatian mereka, beri mereka petunjuk. Misalnya ketika di barisan antrean, cobalah permainan, seperti "Berapa banyak topi yang kamu lihat?" saran Deborah Gilboa, MD, dokter keluarga dan pakar perkembangan perilaku.

Dengan anak yang lebih besar, kamu dapat bertanya, "Bisakah kamu membuat daftar semua pekerjaan yang harus dilakukan orang di tempat kita sekarang?"

Cara terakhir adalah dengan menulis catatan untuk diri sendiri. Tempelkan catatan di meja kerja, misalnya, yang mengatakan sesuatu seperti: "Apakah aku akan berbicara seperti yang kuinginkan?" Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di tengah-tengah interaksi sehari-hari, kata Lokos.
Setiap kali kamu menelepon layanan pelanggan (perusahaan sambungan internet, asuransi kesehatan), baca catatan itu sebagai pengingat. Cara ini mungkin dapat menghentikanmu untuk melampiaskan rasa frustasi pada agen yang menjawab panggilan tersebut.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, kamu dapat terus berlatih menenangkan diri, menumbuhkan kesabaran, dan menjadikan Ramadan bulan yang penuh berkah untuk semua orang di sekitarmu.(aru)

#Kesehatan Mental #Ramadan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Indonesia
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Okupansi kereta api yang melebihi angka 100 persen. Hal ini disebabkan adanya penumpang dinamis yaitu penumpang yang turun-naik antara stasiun awal dengan stasiun tujuan akhir.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Bagikan