Parenting

Jangan Pernah Bandingkan Anak dengan Teman Sebaya

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 29 Agustus 2018
Jangan Pernah Bandingkan Anak dengan Teman Sebaya

Pahamilah karakter anak-anak. (Foto: Pexels/Kha Ruxury)

Ukuran:
14
Audio:

SETIAP anak memiiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Para orang tua harus memahami dan menghargai karakteristik anak mereka. Aturan tak tertulis itu harus dipatuhi orang tua yang ingin anaknya tumbuh sebagai anak yang bahagia dan percaya diri. Tanpa disadari kita kerap membanding-bandingkan anak kita saat melihat anak tak sesuai dengan keinginan atau tak mirip dengan saudaranya yang lain.

Sejumlah penelitian mengungkapkan bagaimana membandingkan anak kita dengan anak-anak lainnya dapat mempengaruhi perkembangan mental, harga diri, dan efek jangka panjang lainnya.

anak-anak
Efek yang ditimbulkan dengan membandingkan anak menjadi lebih negatif. (Foto: Pexels/Pixabay)

"Lihat anak itu, dia lebih baik darimu," kata-kata tersebut kerap dilontarkan seorang ibu ketika anaknya susah diatur. Kita berpikir, cara tersebut dapat meredakan kenakalan mereka.

Beberapa orang tua juga kerap membanding-bandingkan anak mereka dengan temannya sebagai cara untuk memotivasi. Namun, kata-kata tersebut ternyata memiliki efek yang lebih dasyat daripada menenangkan atau memotivasi mereka.

Membandingkan bukanlah hal yang baik, bahkan untuk orang tua. Anak-anak sulit menghadapi kritik negatif. Berbagai macam komentar negatif terasa lebih menyakitkan saat didengar oleh anak-anak apalagi jika hal tersebut diutarakan oleh orang tua mereka. Berikut efek samping membandingkan anak dengan anak lainnya:

1. Ragu

anak-anak
Membandingkan anak dengan teman sebayanya bukanlah motivasi yang baik. (Foto: Pexels/Kat Jayne2)


Kita berpikir membandingkan anak dengan anak-anak yang sebaya dengannya dapat memotivasi mereka lebih baik. Kenyataannya justru sebaliknya. Ketika seseorang mengatakan bahwa kita tak bisa unggul dalam hal tertentu karena orang lain melakukannya lebih baik, perlahan-lahan kita meragukan keterampilan diri sendiri. Hal tersebut juga berlaku pada anak-anak. Meragukan keterampilan diri membuat mereka sulit untuk berkembang.

2. Kecemburuan dan Kebencian


Membandingkan anak dengan temannya, anak tetangga, atau saudaranya tak memperbaiki situasi, justru memperburuk keadaan. Saat anak dibandingkan dengan orang lain, perlahan-lahan akan timbul perasaan iri dan cemburu. Kecemburuan tersebut perlahan-lahan berubah menjadi kebencian. Dalam jangka panjang dapat membuat anak menjadi agresif.

3. Berpikir Negatif


Setelah dibanding-bandingkan dengan orang lain, anak tak lagi melihat suatu tugas atau tantangan sebagai hal positif. Mereka akan memandang hal tersebut sebagai suatu hal yang buruk dan melakukan dengan penuh keterpaksaan. Penting untuk membesarkan anak-anak untuk memiliki sikap dan pikiran positif terhadap kehidupan.

4. Minder

anak-anak
Anak-anak menjadi minder karena merasa dirinya tidak baik. (Foto: Pexels/Noelle Otto)

Ketika membandingkan anak dengan orang lain, tanpa sadar kita membuat anak menjadi pribadi yang rendah diri. Ketika dewasa mereka tak bisa melakukan hal positif karena diliputi ketakutan untuk gagal dan dibandingkan dengan orang lain. Akibatnya, mereka tak menyadari potensi diri dan tumbuh menjadi pribadi yang minder.

5. Hubungan Rusak

Perilaku membanding-bandingkan anak dengan temannya dapat mengancam hubungan si anak dengan orang tuanya di kemudian hari. Terbiasa melihat orang tuanya merendahkan mereka, anak bisa saja tumbuh sebagai orang yang suka merendahkan atau bahkan menghina kita sebagai orang tua.

Sebagai pelindung, orang tua seharusnya membimbing mereka untuk mengetahui hal yang baik dan buruk. Memberitahu kesalahan anak juga hal baik namun kita tak perlu membandingkannya dengan anak lain yang sebaya dengannya.

#Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Indonesia
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah seringkali terlupakan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Berita Foto
Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025
Aksi anak-anak juggling bola meriahkan pembukaan Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Didik Setiawan - Senin, 07 Juli 2025
Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025
Berita Foto
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Didik Setiawan - Minggu, 06 Juli 2025
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Indonesia
Anak Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
Dalam mencegah anak mengalami adiksi gawai, hal yang bisa dilakukan orang tua adalah harus mencari alternatif kegiatan lain seperti mengajak bermain di luar ruangan atau bermain sesuatu yang tidak menatap layer.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 05 Juli 2025
Anak  Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
Bagikan