Jaksa Yakin Air Liur dan Sidik Jari RAL Jadi Bukti Kuat

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 08 Juni 2016
Jaksa Yakin Air Liur dan Sidik Jari RAL Jadi Bukti Kuat

Pengadilan Negeri Tangerang

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Persidangan kasus pembunuhan EF, dengan cangkul yang menancap di tubuhnya, memasuki hari kedua. Agenda sidang adalah mendengarkan keterangan para saksi mahkota, tentang terdakwa RAL (15).

Sidang dimulai pukul 09.00 WIB. Kedua orangtua EF hadir dalam sidang tersebut didampingi keluarga besarnya. Hanya saksi atau pihak keluarga korban yang diperbolehkan masuk ke ruang sidang.  

Persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Tangerang di jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang, Banten itu berlangsung tertutup karena terdakwa masih di bawah umur. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi mahkota yaitu tersangka Rahmat Arifin alias Arif (23) dan tersangka Imam Harpiadi alias Imam (23).

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Tangerang, Andi Wiranofa mengatakan JPU yakin RAL merupakan pelaku pembunuhan EF karena ditemukan air liur di tubuh korban EF dan di dinding tempat kos korban.

"Dari saksi Imam sudah cukup sebenarnya. Didukung oleh alat bukti visum dan alat bukti ahli dari mabes yang menyatakan bahwa air liur si RAL atau anak identik dan menempel di bagian tubuh sensitif wanita, kemudian sidik jari juga menempel di tembok lokasi di tempat ditemukan mayat," ujar Andi.

Namun, kuasa hukum RAL membantah. Alfan Sari menyangkal kliennya ada di dalam kos EF saat kejadian. Menanggapi kuasa hukum RAL, Andi tak mau ambil pusing. 

"Silakan saja membantah, kita kan punya bukti-bukti air liur dan sidik jari terdakwa. Semua itu akan berbicara di persidangan," tukas Andi. 

Seperti diketahui, RAL membunuh EF yang masing berusia 18 tahun karena permintaannya berhubungan intim ditolak korban. RAL membunuh korban dengan cara memasukkan gagang cangkul ke kemaluan korban hingga tembus ke paru-paru. Kini, ketiga tersangka dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP.

BACA JUGA:

  1. Sidang Pembunuhan Sadis EF, Kuasa Hukum Terdakwa Akan Hadirkan Saksi Teman Sekolah
  2. Sidang Pembunuhan Sadis EF, Kuasa Hukum Terdakwa Ragukan Alat Bukti Polisi
  3. Pembunuhan Sadis EF, Terdakwa Bantah Ikut Serta Membunuh Korban dengan Cangkul
  4. Sidang Pembunuhan EF, Massa Pendukung Geruduk PN Tangerang
  5. Sidang Perdana Kasus Pembunuhan EF Ungkap Keterangan Saksi
#Sidang Kasus EF #Pembunuhan Sadis EF #Kasus Pembunuhan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Pengusaha Dwi Haartono jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Indonesia
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Rohmat Sukur atau RS, salah satu orang dari sindikat penculikan dan pembunuhan Kacab BRI, berperan sebagai penyedia tim pantau.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Indonesia
Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual
Mohamad Ilham Pradipta ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 26 Agustus 2025
Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual
Indonesia
Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?
Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?
Indonesia
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Ia menegaskan, tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban
Polda Metro Jaya mengungkap peran empat pelaku yang menculik dan membunuh Kacab BRI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban
Indonesia
Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan
Anam juga menyebutkan kemungkinan kehadiran ahli dalam rapat tersebut, yang akan memberikan penjelasan langsung kepada Kompolnas dan Komnas HAM.
Angga Yudha Pratama - Senin, 28 Juli 2025
Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan
Indonesia
Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan
Tim juga mewawancarai penghuni kos lain yang masih terjaga hingga dini hari
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 Juli 2025
Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan
Indonesia
Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas dengan Mulut Terlakban, Polisi Sebut tak Ada Tanda Kekerasan
Diplomat Kemlu RI ditemukan tewas dengan mulut terlakban. Polisi menyebutkan, bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas dengan Mulut Terlakban, Polisi Sebut tak Ada Tanda Kekerasan
Bagikan