Jaksa Geledah Rumah Mantan Presiden Yoon Suk-yeol, Cari Bukti Praktik Dukun untuk Politik

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 30 April 2025
 Jaksa Geledah Rumah Mantan Presiden Yoon Suk-yeol, Cari Bukti Praktik Dukun untuk Politik

Yoon Suk-yeol menghadapi tuntutan hukum pemakzulan sebagai presiden Korea Selatan. (Foto: Dok. Setneg)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - JASA dukun ternyata dipakai dalam politik Korea Selatan. Jaksa negeri itu menggeledah kediaman mantan presiden Yoon Suk-yeol di Seoul pada Rabu (30/4) untuk mencari bukti terkait dengan dukun. Penggeledahan itu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung.

Seperti dilansir The Korea Times, Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul mengirim penyidik untuk menyita barang bukti yang berkaitan dengan dugaan lobi dan pertukaran dana ilegal antara mantan pasangan presiden dan seorang dukun bernama Jeon Seong-bae, yang lebih dikenal dengan alias ‘Geonjin’. Mantan presiden yang namanya tercoreng itu dan istrinya, Kim Keon-hee, menghadapi berbagai dakwaan pidana, termasuk korupsi dan campur tangan dalam pemilu. Namun, penggeledahan pada Rabu merupakan pertama kalinya penyidik memasuki kediaman mereka.

Seong-bae, 65, sedang diselidiki atas dugaan menerima dana politik ilegal dari kandidat dalam pemilu lokal 2018. Ia ditangkap pada Desember 2024 atas tuduhan melanggar Undang-Undang Dana Politik, yang mengatur cara partai politik dan politisi menggalang, mengelola, dan menggunakan dana untuk aktivitas mereka.

Penyelidikan kemudian diperluas untuk memasukkan Suk-seol dan Keon-hee setelah muncul pengakuan yang mengaitkan mereka dengan kasus tersebut. Seong-bae, yang dilaporkan terlibat dalam kampanye pemilihan Suk-yeol pada Pilpres 2022, diduga memiliki pengaruh dalam pengangkatan pejabat dan bertindak sebagai perantara dengan memanfaatkan hubungan pribadinya dengan mantan pasangan presiden.

Baca juga:

Anjing Milik Mantan Presiden Yoon Suk-yeol Menjadi Beban Finansial buat Seoul Grand Park



Jaksa menuduh seorang mantan pejabat tinggi Gereja Unifikasi, yang hanya diidentifikasi dengan marga Yoon, mengirimkan kalung berlian senilai 60 juta won (sekitar Rp 970 juta) dan tas tangan mewah kepada Seong-bae, tak lama setelah Suk-yeol menjabat pada Mei 2022. Barang-barang tersebut diduga dimaksudkan sebagai hadiah untuk mantan ibu negara.

Jaksa kini tengah menyelidiki apakah hadiah-hadiah tersebut benar-benar disampaikan kepada Keon-hee. Seong-bae mengaku bahwa ia kehilangan kalung berlian itu.

Penyidik juga mencurigai bahwa pejabat Gereja Unifikasi tersebut mencoba melobi pasangan mantan presiden melalui Seong-bae untuk mendapatkan dana bantuan pembangunan resmi (ODA) dari pemerintah bagi proyek bisnis gereja di Kamboja.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan kelompok agama tersebut pada Mei 2022, pejabat itu mengatakan ia telah melakukan pertemuan pribadi dengan Suk-yeol — yang saat itu masih sebagai presiden terpilih — pada 22 Maret 2022 dan membahas isu-isu terkait ODA.

Pada Juni 2022, Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan menaikkan batas pinjaman Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi untuk Kamboja dari USD 700 juta menjadi USD 1,5 miliar. Peningkatan batas ini dapat menyederhanakan proses persetujuan proyek, sehingga mempermudah perusahaan Korea untuk memenangi kontrak terkait dengan ODA.

Suk-yeol, yang dimakzulkan Mahkamah Konstitusi pada 4 April, pindah ke rumah pribadinya di kawasan selatan Seoul pada 11 April.

Meskipun rumah tersebut dilindungi pengamanan yang biasanya diberikan kepada mantan presiden, tempat itu tidak diklasifikasikan sebagai fasilitas yang memerlukan kerahasiaan militer atau resmi berdasarkan Undang-Undang Prosedur Pidana. Itu berarti tidak ada dasar hukum untuk menolak surat perintah penggeledahan.

Penggeledahan berlangsung selama sekitar enam jam 40 menit. Lokasi lain yang ikut digeledah termasuk kantor mantan perusahaan budaya milik Keon-hee, Covana Contents, yang terletak dekat kediaman, serta rumah salah satu asistennya. Komputer pribadi dan ponsel Keon-hee termasuk di antara barang-barang yang disita.(dwi)

Baca juga:

Hadapi Sidang Makar Pekan Depan, Yoon Suk-yeol Diizinkan Masuk ke Pengadilan Lewat Jalur Bawah Tanah

#Korea Selatan #Yoon Suk Yeol #Pemakzulan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Siap Hadapi Pemakzulan, Bupati Sudewo Bersikukuh Tidak Akan Mundur
Bupati Pati Sudewo menegaskan tidak akan mundur dari jabatan meski tengah menghadapi isu pemakzulan yang diajukan DPRD setempat.
Wisnu Cipto - Kamis, 28 Agustus 2025
Siap Hadapi Pemakzulan, Bupati Sudewo Bersikukuh Tidak Akan Mundur
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Olahraga
Tergolong Senior, Ketua Federasi Woodball Korea Selatan Berumur 65 Tahun Turun Langsung di Asian Cup 2025, Sampaikan Pujian Penyelenggaraan di JSI Resort
Yoon Jae-sub (65) tidak takut menghadapi atlet yang lebih muda.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Tergolong Senior, Ketua Federasi Woodball Korea Selatan Berumur 65 Tahun Turun Langsung di Asian Cup 2025, Sampaikan Pujian Penyelenggaraan di JSI Resort
ShowBiz
Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya
Misi acara itu ialah mempromosikan martabat manusia sejalan dengan keyakinan inti Gates Foundation.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
 Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya
ShowBiz
Pakai Gambar Bendera Matahari Terbit, Oasis Hadapi Kecaman di Korea padahal Sebentar lagi Manggung di Seoul
Bendera matahari terbit digunakan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II dan hingga kini masih menjadi pengingat kuat akan trauma sejarah bagi negara-negara yang mengalami invasi dan pendudukan Jepang, seperti Korea dan Tiongkok.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Pakai Gambar Bendera Matahari Terbit, Oasis Hadapi Kecaman di Korea padahal Sebentar lagi Manggung di Seoul
ShowBiz
Kim Nam-gil Bikin Proyek Kebudayaan, Ikut Rayakan HUT Kemerdekaan Ke-80 Korsel
Nam-gil dan Kyoung-duk mengajak penonton menelusuri markah kota nan penting dalam gerakan kemerdekaan Korea.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
  Kim Nam-gil Bikin Proyek Kebudayaan, Ikut Rayakan HUT Kemerdekaan Ke-80 Korsel
Indonesia
DPRD Pati Bentuk Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo, Dasco Sebut sudah On the Track
Dasco menjelaskan pihaknya menghormati semua proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
DPRD Pati Bentuk Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo, Dasco Sebut sudah On the Track
Indonesia
Kekuasaan Bupati Pati Bisa Tumbang Kapan Saja Meski Hasil Pilkada Langsung, Ini Jalan Menuju Pemakzulan Sudewo
Mereka akan mendalami masalah ini bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 14 Agustus 2025
Kekuasaan Bupati Pati Bisa Tumbang Kapan Saja Meski Hasil Pilkada Langsung, Ini Jalan Menuju Pemakzulan Sudewo
Indonesia
Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo Yang Kini Terancam Dimakzulkan
Aset tersebut terdiri dari: Tanah dan bangunan senilai Rp 17,03 miliar di Solo, Jogja, Bogor, Depok, Pacitan, dan Tuban.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo Yang Kini Terancam Dimakzulkan
Dunia
Hadiah-Hadiah Mewah Mengantarkan Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee ke Penjara, enggak lagi Bisa Tampil Glamor
Keon-hee disebut nemerima kalung Van Cleef & Arpels, tas Chanel, kalung Graff, dan jam tangan Vacheron Constantin.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Hadiah-Hadiah Mewah Mengantarkan Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee ke Penjara, enggak lagi Bisa Tampil Glamor
Bagikan