JakPro Buka Suara Terkait Karangan Bunga Tudingan Nepotisme di Balai Kota


Karangan Bunga terkait Jakarta Propertindo di Balai Kota Jakarta, Selasa (1/11/2022). ANTARA/Istimewa
MerahPutih.com - PT Jakarta Propertindo (JakPro) menanggapi ramainya pembicaraan soal sejumlah karangan bunga di Balai Kota DKI pada Selasa (1/11). Karangan bunga itu menyuarakan kekecewaan atas rekrutmen bernuansa nepotisme yang terjadi dalam struktur organisasi JakPro.
VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief mengatakan bahwa pengisian posisi-posisi baru maupun eksisting telah dilakukan melalui proses penilaian atau assessment, sesuai proses standar yang berlaku dan evaluasi serta pertimbangan yang matang sesuai dengan GCG (good corporate governance) yang telah ditetapkan.
Menurutnya, dinamika perkembangan industri, kompetisi dan penugasan-penugasan yang diberikan Pemprov DKI membutuhkan talenta-talenta dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan JakPro ke depan.
Baca Juga:
Soal Karangan Bunga Jakpro, Ketua DPRD DKI akan Komunikasikan ke Pj DKI 1
Pengalaman dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dilakukan dengan pengembangan SDM internal dan rekrutmen eksternal.
"Kecepatan kebutuhan pengisian talenta dilakukan melalui rekrutmen eksternal untuk kemudian melakukan alih pengetahuan dan kompetensi pada karyawan-karyawan JakPro," paparnya.
Mengacu pada RJPP 2020-2024 JakPro Group, pertumbuhan aset produktif menjadi dua kali lipat dan tingkat persaingan dunia properti yang belum pulih sepenuhnya setelah COVID-19, serta diperparah oleh kondisi eksternal yang tidak menentu.
Oleh karena itu, dalam mengelola aset produktif di tengah situasi yang penuh tantangan memerlukan kompetensi korporasi yang terkini, agile dan berintegrutas. Atas dasar itu, pada tahun 2022 ini, dilakukanlah proses transformasi korporasi agar perusahaan menjadi lebih sehat secara finansial, lebih luwes/agile dalam bergerak dan lebih tahan terhadap perubahan-perubahan.
"Transformasi korporasi ini akan memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham/stakeholder dalam jangka menengah dan panjang yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah perusahaan yang optimal," paparnya.
Baca Juga:
Jakpro Buka Suara Terkait Isu Formula E Diambil Alih Singapura
JakPro sebagai suatu entitas BUMD memiliki tanggung jawab memenuhi tugas yang diberikan oleh Pemerintah DKI sekaligus memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Oleh karenanya, kata dia, organisasi harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan tanggung jawab tersebut. Selanjutnya penempatan karyawan perlu dievaluasi kembali sesuai kompetensi masing-masing.
Manajemen JakPro, menurut Syacrial, berharap evaluasi organisasi dan penempatan karyawan sesuai kompetensinya dapat memberikan kontribusi terbaik untuk pertumbuhan dan memberikan benefit bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
"Sehingga JakPro bisa menjadi
perusahaan yang unggul dan terus berkontribusi bagi pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Wagub DKI Yakin JakPro Pertanggungjawabkan Pelaksanaan Keuangan Formula E
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Resmikan Halte Senen yang Rusak Parah saat Kerusuhan, Senin (8/9)

Pramono Kasi Target ke Atlet Jakarta, Raih Juara Umum PON 2028

Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut

Anggaran Rp 3,9 Miliar Habis untuk Perbaiki 18 Lampu Lalu Lintas Akibat Demo Anarkis di Jakarta

Hari Setelah Kericuhan: Jakarta Berangsur Pulih, Monas dan Area Vital Lainnya Sepi dari Unjuk Rasa

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Ungkap Motor Affan, Korban Tewas di Dilindas Mobil Brimob, Hilang

Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan
