Jakarta Tercatat sebagai Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Diikuti Medan
Suasana tugu Monas yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp/am)
MerahPutih.com - Kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Selasa (4/6) pagi. Jakarta juga menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan angka 175 mengacu kepada penilaian PM2,5 dengan nilai konsentrasi 90 mikrogram per meter kubik, berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQ Air, Selasa (4/6) pukul 06.10 WIB.
Konsentrasi sebanyak itu setara 18 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).
Adapun kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika, seperti dikutip dari Antara.
Baca juga:
Kualitas Udara Jakarta Pagi ini Terburuk Kedua Setelah Delhi
Masyarakat disarankan menghindari aktivitas di luar ruangan. Masker harus digunakan jika memang harus berada di luar ruangan. Selain itu menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Sementara itu, Medan berada di urutan kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan angka 170. Urutan ketiga Kinshasa (Kongo) di angka 159, keempat yaitu Riyadh (Arab Saudi) dengan angka 139 dan urutan kelima Delhi (India) dengan angka 129. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Menilik Budidaya Sayur Hidroponik di Ladang Farm Cilandak Jakarta
Sebanyak 166 Sekolah Rakyat Telah Beroperasi dari Sabang sampai Merauke
Banjir Rob Menghantui Pesisir Jakarta, Warga Diminta Waspadai Pergerakan Cepat Air Laut
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Ketua DPR Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPPR China Wang Huning di Jakarta
Gus Yahya Tegaskan Dirinya Tetap Ketua Umum PBNU yang Sah Hasil Muktamar ke-34 tahun 2021
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Uus Naik Jadi Sekda, Pramono Tunjuk Yuli Hartono Plt Wali Kota Jakbar
Pemprov Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan Ini