Jakarta Tanggap Darurat COVID-19, 20.245 Perantauan Asal Wonogiri Pilih Mudik

Bus pengangkut pemudik dari Jabodetabek tiba di Terminal Induk Giri Adipura Krisak Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (28/3). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kepala Terminal Induk Giri Adipura Krisak Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Agus Hasto Purwanto, mencatat sebanyak 20.245 perantauan asal Kabupaten Wonogiri Mudik di kampung halaman. Warga memilih mudik sebekum Lebaran tiba setelah Gubernur DKI Jakarta menetapkan Tanggap Darurat COVID-19 di Jakarta.
"Ada pelonjakan penumpang yang datang dalam jumlah banyak di Terminal Induk Giri Adipura, Wonogiri selama dua pekan ini," ujar Agus, Sabtu (28/3).
Baca Juga
Anies Beberkan Strategi Tanggulangi COVID-19 di Depan 44 Wali Kota Dunia
Agus mengungkapkan data masuk terminal tanggal 15 Maret jumlah kedatangan bus AKAP di Wonogiri sebanyak 96 armada dengan jumlah penumpang 1.364 orang. Kedatangan penumpang dari Jakarta pada tanggal 16 Maret sebanyak 99 bus, jumlah penumpang 1.401 orang.
Tak hanya berhenti disiti, pada tanggal 17 Maret sebanyak 91 bus, jumlah penumpang 1.422 orang, pada tanggal 18 Maret 95 bus, jumlah penumpang 1.404 orang. Selanjutnya pada tanggal 19 Maret 118 bus, jumlah penumpang 1.797 orang.
"Kami juga mencatat pada tanggal 20 Maret 125 bus, jumlah penumpang 2.124 orang. Lalu pada tanggal 21 Maret 121 bus, jumlah penumpang 2.003 orang, dan pada tanggal 22 Maret 131 bus, jumlah penumpang 2.625 orang," kata dia.
Agus mengatakan selama tanggal 15-26 Maret total ada 20.245 pemudik yang tiba di terminal induk. Pemudik sebanyak itu, kembali ke Wonogiri dengan menggunakan 1.200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
"Pelonjakan jumlah kedatangan penumpang sebanyak ini biasanya hanya terjadi pada saat arus mudik Lebaran dan arus balik Lebaran. Ini belum Lebaran sudah pada mudik," kat dia.
Agus mengatakan menonjol peningkatan jumlah penumpang yang tiba di Wonogiri terjadi selama empat hari, yakni mulai 19 Maret hingga 22 Maret. Rata-rata tiap hari mengalami kenaikan sekitar 500-700 orang. Ribuan perantau Wonogiri ini tersebar dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Baca Juga
Anies Perpanjang Status Tanggap Darurat hingga 19 April, Warga Dilarang Keluar Rumah
"Kami wajibkan setiap penumpang menggunakan hand sanitizer. Kebersihan terminal juga terus dijaga. Crew bus di terminal juga dicek suhu badannya," tutup Agus. (*)
Berita ini merupakan laporan Ismail Soli, kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Berbatasan Langsung dengan Gunungkidul, Wonogiri Masih Buka Pasar Hewan Sapi

Ganjar Prioritaskan Perbaikan Sekolah di Wonogiri Pasca Gempa

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
