Jakarta dan Surabaya Berbeda soal Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih. (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan anggaran Pemprov DKI sebesar Rp 3,7 triliun bukan hanya untuk pengelolaan sampah, melainkan juga pengadaan lahan.
"Kan kita mau bikin ITF. ITF-nya itu kan perlu lahan. Lahan di Jakarta mana ada yang murah kan. Itu proporsi yang terbesarnya," kata Andono di Balai Kota DKI, Jakarta, Pusat, Kamis (1/8).
Baca Juga: Pemprov DKI Usul Revisi Perda 3/2013 Tentang Pengelolaan Sampah
Lagi pula, kata Andono, terdapat perbedaan pengerjaan kedinasan antara DKI Jakarta dan Surabaya.

Menurutnya, pihaknya tidak hanya mengatur soal pengelolan sampah, melainkan masalah lingkungan hidup lainnya. Sementara, pengelolaan sampah di Surabaya diatur oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Kalau kita ngomong kayak yang Surabaya punya, mestinya kita ngelihatnya satu sudut. Kalau kita kan Dinas LH, bukan Dinas Kebersihan. Dinas LH itu ngurusin bukan cuma sampah. Ngurusinnya kita ngurusin udara, belum air, belum B3," tutur Andono.
Ia juga menegaskan, bahwa perbandingan tersebut tidak sepadan. Mengingat, Jakarta adalah provinsi serta pusat pemerintahan, sementara Surabaya adalah kota.
"Enggak apple to apple. Jumlah penduduk kita lebih banyak. Perputaran ekonomi kita kan jauh lebih besar daripada Surabaya, sehingga bangkitan sampahnya kan lebih tinggi, Itu membutuhkan biaya yang lebih besar," tutupnya.
Seperti diketahui, saat kunjungan kerja DPRD ke Surabaya, Anggota Komisi D DPRD DKI Bestari Barus curhat ke Wali Kota Tri Rismaharini soal besarnya anggaran pengelolaan sampah DKI yakni Rp 3,7 triliun.
Namun, masalah sampah di Jakarta dinilai masih berantakan jika dibandingkan anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp 30 miliar. (Asp)
Baca Juga: NasDem Kritik Pengolahan Sampah DKI, Anies: Nyerang Gubernur Sebelumnya
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal

Satpol PP DKI Tindak Pengunjung yang Berbuat tak Pantas di Wisata Malam Ragunan

Pemprov DKI Bantah Ada Penaikan Biaya Kios Pasar Pramuka Hingga Rp 425 Juta

Pramono Minta ke Anak Buahnya tak Ngeluh soal Potongan Dana Transfer Rp 15 Trliun

Tak Sekadar Bangun Infrastruktur, Jakpro Perkuat Peran dalam Pembangunan Ekosistem Kota Global

Bergaya Hedon di Medsos, Sekel Petojo Selatan Langsung Bebas Tugas Sementara

Pramono Tegaskan hanya Jadi Gubernur DKI Satu Periode

Ragunan Buka Malam Hari, Gubernur DKI Jakarta Pramono: Pacaran Juga Boleh di Sini

Pemprov DKI bakal Ubah Mal Pluit Junction Jadi EV Indonesia Center

Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta
