Relasi

Jadi 'Bodoh' karena Jatuh Cinta

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 06 Juli 2020
Jadi 'Bodoh' karena Jatuh Cinta

Cinta menurunkan kemampuan analisis. (foto: pixabay/britbrat77889)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ADA yang bilang cinta itu buta. Tapi enggak ada yang pernah menyebut jatuh cinta membuat orang jadi bodoh. Yang ada, cinta membuat orang jadi tergila-gila hingga rela berbuat apa saja, bahkan tindakan bodoh sekalipun.

Apa benar demikian?

BACA JUGA:

Tak Selalu Berat, Long Distance Relationship Ternyata Beri Manfaat

Jatuh cinta merupakan proses biologis yang kompleks dan amat dipengaruhi hormon dalam tubuh. Faktanya, saat jatuh cinta, seseorang menggunakan sebagian besar energinya untuk memikirkan orang yang dicintai.

Itulah yang membuat seseorang kehilangan kemampuan melakukan tugas kognitif, apalagi multitasking dan memecahkan masalah. Semua itu disebabkan tiga hal yang terjadi dalam tubuh seseorang yang sedang jatuh cinta, yaitu euforia, terancam, dan kelelahan.

Sebuah tim peneliti dari University of Pisa menemukan bahwa pada tahap awal hubungan asmara, aktivitas pemancar saraf adrenalin, dopamin, oksitosin, norepinefrin, dan phenylethylamine (PEA, yaitu amfetamin alami) bercampur aduk dan meningkat ketika dua orang saling tertarik. Akibatnya, bagian otak yang mengatur emosi pun menjadi kewalahan.

couple
Fase euforia membuat kamu terobsesi dengan pasangan. (foto: pixabay/StockSnap)

Uniknya, selama fase euforia itu, efek relaksasi yang kamu dapatkan dari hormon serotonin akan menurun, tergantikan dengan obsesi terhadap pasanganmu secara konsisten. PEA juga andil dalam membuat jantungmu berdebar hingga merasa terengah, gemetar, dan muncul keinginan yang amat sangat untuk bersatu dengan orang yang kamu cintai.

Dalam studi itu, pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) dilakukan. Peneliti kemudian memetakan perubahan kimia yang terjadi dan mengamati bagian otak yang berhenti bekerja selama berhari-hari ketika seseorang sedang dimabuk asmara.

Ternyata, korteks frontal yang merupakan bagian otak yang bertugas membuat keputusan dan menilai sesuatu atau seseorang tidak bekerja ketika seseorang jatuh cinta.

man
Saat jatuh cinta, kamu kehilangan kemampuan menilai dan menganalisis. (foto: pixabay)

Menurut penelitian yang dilakukan di University College London, ada banyak bagian otak yang aktif saat kamu dimabuk asmara. Namun, korteks frontal, area besar pada otak, berhenti bekerja padahal sifatnya penting dalam menilai hal tertentu.

Peneliti percaya berhentinya korteks frontal terjadi karena tujuan biologis, misalnya memperlancar urusan reproduksi. Itulah sebabnya orang yang jatuh cinta sulit melihat kesalahan atau kekurangan orang ia cintai.

Kamu mungkin tidak kehilangan kemampuan membaca dan berhitung, tapi saat jatuh cinta, kemampuan kamu menilai, membuat keputusan, dan menganalisis ada pada titik yang bisa disebut 'bodoh'.(*)

#Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Menyewa restoran jadi pilihan terbaik untuk mewujudkan resepsi wedding yang sarat makna dan intim.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Lifestyle
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Keterbatasan bujet menjadi tantangan yang paling banyak diungkap, yakni oleh 59 persen calon mempelai yang menjadi responden.
Dwi Astarini - Jumat, 07 Februari 2025
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Lifestyle
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Effort membutuhkan kerja sama.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Lifestyle
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lebih baik tidak perlu memperjuangkan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
Dwi Astarini - Selasa, 24 Desember 2024
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lifestyle
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Dalam membangun komitmen ada dua faktor yang membuatnya berjalan baik sesuai tujuan.
Dwi Astarini - Sabtu, 21 Desember 2024
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Lifestyle
5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting
Beberapa orang bahkan butuh beberapa waktu untuk pulih dari efek di-ghosting.
Dwi Astarini - Rabu, 18 Desember 2024
5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting
Lifestyle
Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun
Rekor kali ini merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun 8 bulan.
Dwi Astarini - Kamis, 28 November 2024
Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun
Lifestyle
Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian
Kamu justru memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal diri sendiri dan melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian
Lifestyle
Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?
Kata 'bestie' tidak terbatas pada jenis kelamin tertentu.
Dwi Astarini - Senin, 04 November 2024
Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?
Lifestyle
BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
Perbincangan mengenai finasial di Indonesia masih terbilang tabu.
Dwi Astarini - Senin, 21 Oktober 2024
BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
Bagikan