Headline

Isu Rasial Papua Menguat, Pemuda Muhammadiyah Serukan Semua Pihak Tahan Diri

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 20 Agustus 2019
 Isu Rasial Papua Menguat, Pemuda Muhammadiyah Serukan Semua Pihak Tahan Diri

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto alias Cak Nanto. Dok. Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, menilai kasus tentang kasus rasial mahasiswa Papua di Jawa Timur itu sudah disikapi secara benar oleh seluruh instansi terkait, termasuk pemerintah pusat dan daerah.

Sikap dan perhatian pemerintah terhadap kasus rasialisme menurut Sunanto merupakan wujud untuk meredam gejolak lebih luas dan diharapkan semua pihak bisa menahan diri.

Baca Juga: Risma Kunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Besok

"Setelah Jawa Timur, Papua dan Papua Barat ada silaturrahmi Mendagri dan semua kementerian pemerintah sudah bersikap. Semua harus tahan diri dari sikap atau ucapan yang semakin menambah masalah," kata Sunanto dalam konferensi persnya bersama Solidaritas Pemuda untuk Indonesia Damai dan Toleran di Grha Oikumene Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).

Sunanto bersama elemen pemuda dalam sebuah konferensi pers di Salemba Jakarta Pusat
Sunanto bersama sejumlah elemen pemuda serukan semua pihak harus tahan diri dalam menyikapi kasus rasial mahasiswa Papua (MP/Kanu)

Sementara untuk menjadikan masalah tersebut dapat semakin diredam, ia berharap siapapun oknum yang memicu persoalan rasial dalam kasus tersebut dapat ditangkap dan ditindak tegas.

"Kalau kasusnya soal rasial, aktornya harus ditangkap dulu baru menyelesaikan persoalan budaya lainnya," ujarnya.

Selain itu, Sunanto juga menyerukan bahwa seluruh masyarakat Papua memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan masyarakat bagian Indonesia lainnya termasuk dengan masyarakat Jawa, Sumatera, Kalimantan dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Sunanto berharap pemerintah pusat dapat mengakomodirnya sehingga tidak ada diskriminasi terhadap anak bangsa.

"Semua punya kemampuan dan kesempatan yang sama. Akomodasi pemerintah ke depan harus libatkan Papua dalam pembangunan bangsa dan negara," tutur pria yang karib disapa Cak Nanto itu.

Baca Juga: Pengamat Intelijen Sebut Kerusuhan Manokwari Bukan Aksi yang Terencana

Cak Nanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kokam Pemuda Muhammadiyah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Papua, khususnya dalam memberikan pendampingan pengamanan termasuk di tengah polemik yang saat ini tengah terjadi.

"Saya sudah instruksikan kepada seluruh KOKAM bahwa Papua adalah saudara kami dan menjadi bagian pengamanan di Papua yang merupakan saudara-saudara kami," terangnya.

Ia lantas meminta semua pihak menahan diri dan melakukan apapun yang konteksnya adalah menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Semua harus satu bahwa semuanya adalah untuk kesatuan Indonesia," tutup Cak Nanto.(Knu)

Baca Juga: Konten Provokatif di Media Sosial Ikut Andil Dalam Kerusuhan Manokwari

#Pemuda Muhammadiyah #Mahasiswa Papua #Rasis #Rasialisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Olahraga
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Pemain PSG diduga jadi korban rasisme. Arsenal pun segera melakukan penyelidikan.
Soffi Amira - Jumat, 02 Mei 2025
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Olahraga
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Wesley Fofana jadi korban rasis saat laga Arsenal vs Chelsea. Pelaku pun bakal ditindak.
Soffi Amira - Selasa, 18 Maret 2025
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Olahraga
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Kevin Diks tampak menyesalkan komentar rasis netizen terhadap pemain Chelsea Trevoh Chalobah terkait cedera yang dialami
Frengky Aruan - Jumat, 07 Maret 2025
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Olahraga
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Abdoulaye Doucoure jadi korban rasisme usai laga Everton vs Liverpool. Kedua klub pun mengecam aksi tersebut dan meminta kepolisian menyelidikinya.
Soffi Amira - Jumat, 14 Februari 2025
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Olahraga
Hina Thomas Partey, Fans Arsenal Dilarang Hadiri Pertandingan selama 3 Tahun
Hina Thomas Partey di media sosial, fans Arsenal dilarang menghadiri semua pertandingan selama tiga tahun.
Soffi Amira - Rabu, 27 November 2024
Hina Thomas Partey, Fans Arsenal Dilarang Hadiri Pertandingan selama 3 Tahun
Olahraga
Rodrigo Bentancur Diskors 7 Laga, Tottenham Ajukan Banding
Tottenham mengajukan banding atas hukuman Rodrigo Bentancur. Ia dilarang bermain tujuh laga oleh FA dan denda Rp 2 miliar.
Soffi Amira - Kamis, 21 November 2024
Rodrigo Bentancur Diskors 7 Laga, Tottenham Ajukan Banding
Olahraga
Alami Pelecehan Rasis di Spanyol, Vinicius Jr: Saya Sangat Menderita
Vinicius Jr kerap mengalami pelecehan rasis sejak berkarier di Spanyol. Ia pun mengatakan, bahwa dirinya sangat menderita.
Soffi Amira - Rabu, 20 November 2024
Alami Pelecehan Rasis di Spanyol, Vinicius Jr: Saya Sangat Menderita
Olahraga
Rodrigo Bentancur Dilarang Main 7 Pertandingan, Imbas Rasis ke Son Heung-Min
Rodrigo Bentancur dilarang main tujuh laga, karena dianggap rasis terhadap Son Heung-Min.
Soffi Amira - Selasa, 19 November 2024
Rodrigo Bentancur Dilarang Main 7 Pertandingan, Imbas Rasis ke Son Heung-Min
Olahraga
Lamine Yamal Jadi Korban Rasis di El Clasico, Vinicius Junior Beri Dukungan
Lamine Yamal jadi korban rasis di El Clasico, Minggu (27/10) dini hari WIB. Vinicius Junior pun memberikan dukungan untuk Lamine Yamal.
Soffi Amira - Senin, 28 Oktober 2024
Lamine Yamal Jadi Korban Rasis di El Clasico, Vinicius Junior Beri Dukungan
Olahraga
Terbukti Rasis, Bek Como Dilarang Bermain 10 Pertandingan
Bek Como, Marco Curto, dilarang bermain 10 pertandingan karena terbukti rasis. Tindakan itu dialami oleh penyerang Wolves, Hwang Hee-Chan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Oktober 2024
Terbukti Rasis, Bek Como Dilarang Bermain 10 Pertandingan
Bagikan