Israel Sahkan UU Larang UNRWA, Inggris hingga Jerman Khawatir


Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu Agency/am.)
MerahPutih.com - Parlemen Israel telah memilih untuk meloloskan undang-undang yang melarang badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA ) beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel, dalam waktu tiga bulan.
Kontak antara karyawan UNRWA dan pejabat Israel juga akan dilarang, yang secara signifikan membatasi kemampuan badan tersebut untuk beroperasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Kerja sama dengan militer Israel yang mengendalikan semua penyeberangan ke Gaza sangat penting bagi UNRWA untuk mengirimkan bantuan ke wilayah yang dilanda perang tersebut. UNRWA merupakan organisasi utama PBB yang bekerja di sana.
Staf UNRWA tidak akan lagi memiliki kekebalan hukum di Israel, dan kantor pusat badan tersebut di Yerusalem Timur akan ditutup.
Baca juga:
Respons atas Serangan Israel, Iran Tidak Ingin Perang tapi akan Membalasnya
Sejumlah negara, termasuk AS, Inggris, dan Jerman, telah menyatakan kekhawatiran serius tentang langkah tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyebut tindakan tersebut akan sangat membuat warga Palestina menderita.
"Sangat salah," kata Lammy mengenai kebijakan Israel menghentikan UNRWA, dikutip dari Aljazeera, Selasa (29/10).
Sementara itu, Kepala UNRWA Philippe Lazzar mengatakan hal itu akan mempersulit pasokan bantukan ke Palestina. "Hanya akan memperdalam penderitaan warga Palestina."
Departemen Luar Negeri AS mengatakan UNRWA memainkan peran kritis dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Hampir seluruh penduduk daerah kantong itu yang berjumlah lebih dari dua juta orang bergantung pada bantuan dan layanan dari badan tersebut.
Baca juga:
Rudal Israel Buatan AS Bombardir Iran, 392 WNI Dipastikan Selamat
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Pekerja UNRWA yang terlibat dalam kegiatan teroris terhadap Israel harus bertanggung jawab, tetapi menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan berkelanjutan harus tetap tersedia di Gaza.
"Kami siap bekerja sama dengan mitra internasional kami untuk memastikan Israel terus memfasilitasi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza dengan cara yang tidak mengancam keamanan Israel," katanya pada X.
Israel telah menolak UNRWA selama beberapa dekade, meskipun penentangan ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Israel mengatakan staf UNRWA telah berkolusi dengan Hamas di Gaza, dan mengklaim 19 pekerja UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia
