Israel Klaim Berhasil Lenyapkan Beberapa Pemimpin Hamas di Rafah


Arsip foto - Kepulan asap tampak membubung menyusul serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 14 Mei 2024. ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/pri.
MerahPutih.com - Israel terus melakukan serangan ke Rafah meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya. Rafah menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina diserbu pada 6 Mei oleh pasukan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka telah melenyapkan pemimpin gerakan Hamas di Tepi Barat Yassin Rabia, serta beberapa pejabat senior dalam sebuah serangan udara di bagian barat laut kota Rafah di Jalur Gaza.
"Awal malam ini, sebuah pesawat IAF, dalam serangan berdasarkan intelijen IDF dan ISA, melenyapkan teroris Yassin Rabia, Komandan kepemimpinan Hamas di Yudea dan Samaria, serta Khaled Nagar, seorang pejabat senior Hamas di wilayah Yudea dan Samaria. Serangan itu dilakukan di daerah Tal as Sultan, di barat laut Rafah, berdasarkan intelijen yang tepat,” kata IDF melalui Telegram.
Pernyataan itu menyatakan bahwa Rabia memerintahkan seluruh aktivitas Hamas di Yudea dan Samaria dan "merencanakan serangan teror Hamas" di wilayah itu.
Baca juga:
Uni Eropa Desak Israel Turuti Perintah Pengadilan Dunia
“IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di daerah tersebut terluka. Insiden tersebut sedang ditinjau,” tambah pernyataan itu.
Di pihak Palestina, teranyar, sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat Israel menyerang sebuah kamp yang dihuni pengungsi di Kota Rafah, Gaza selatan pada Minggu (26/5), menurut sumber media dan pejabat.
Serangan itu terjadi dekat pusat logistik Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata kantor media Gaza.
Serangan pesawat tempur Israel menghantam beberapa tenda di wilayah tersebur, sebut kantor itu, seraya menambahkan bahwa serangan dilakukan dengan menggunakan rudal dan bom seberat sekitar 907 kilogram. (*)
Baca juga:
Indonesia Dukung Putusan Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Hentikan Serangan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Pakistan dan Afganistan Saling Serang di Perbatasan, Kerahkan Senjata Berat
