Israel Kirim Jenazah Warga Gaza Tanpa 'Keterangan', Dianggap Perbuatan Kriminal
Arsip - Sejumlah warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Jumat (5/1/2024). ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/am.
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan Gaza menolak menerima kontainer berisi jenazah 88 warga Palestina yang dikirim dari Israel tanpa koordinasi sebelumnya. Penolakan itu juga dilakukan karena jenazah-jenazah tersebut tidak memiliki informasi tentang identitas mereka.
Prosedur penerimaan kontainer ditangguhkan hingga Israel memberikan data lengkap berupa nama korban, waktu kematian, dan lokasi pengambilan, kata kementerian dalam pernyataan di aplikasi pesan Telegram pada Rabu (25/9) seperti diberitakan Aljazeera.
"Ini adalah hak minimum (mengetahui identitas jenazah) bagi orang-orang ini dan keluarga mereka," katanya.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut pengiriman jenazah yang tidak dapat diidentifikasi sebagai tindakan tidak manusiawi dan kriminal.
Baca juga:
Denmark Desak PBB Paksakan Solusi 2 Negara Akhiri Konflik Gaza
Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan mayat-mayat itu tidak dapat dikenali karena sebagian besar sudah membusuk.
“Ada tanda-tanda bahwa mayat-mayat itu sudah lama berada di Israel,” katanya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa militer Israel sengaja menyembunyikan identitas orang-orang Palestina tersebut.
Tidak ada informasi tentang nama, jenis kelamin, dan lokasi penculikan mereka. Keadaan penculikan mereka dari Jalur Gaza juga tidak jelas. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Mahkamah Internasional Perintahkan Isreal Larang Tolak Bantuan ke Gaza, Termasuk dari Lembaga PBB UNRWA
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza