Israel Bebaskan 90 Warga Palestina, Mereka Tiba di Ramallah dan Disambut dengan Haru
Orang-orang memenuhi jalan, bersorak, mengibarkan bendera Palestina, dan menari merayakan gencatan senjata Israel-Hamas. (Foto: YouTube/Channel 4 News)
MerahPutih.com - Kerabat para anggota keluarga dari 90 warga Palestina yang ditahan selama konflik antara Hamas dan Israel akhirnya bisa bernapas lega. Suasana haru menyelimuti mereka saat menyambut keluarga mereka yang telah dibebaskan oleh Israel.
Dilansir Aljazeera, Senin (20/1), para tawanan tersebut merupakan warga di Tepi Barat Palestina. Pembebasan 90 orang tahanan Palestina itu menjadi tahap awal perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang sudah mencapai kesepakatan.
Para tahanan yang dievakuasi menggunakan bus Palang Merah tiba di Ramallah, di Tepi Barat yang masih diduduki oleh Israel. Mereka disambut dengan gembira oleh para keluarga nan telah menunggu, walaupun sebenarnya pasukan Israel melarang perayaan penyambutan kembali mereka dalam bentuk apapun.
Dari 90 orang warga Palestina itu terdiri dari 69 perempuan dan 21 remaja laki-laki, beberapa di antaranya berusia 12 tahun. Mereka dalam keadaan selamat dan siap untuk menjalani kembali kehidupan dengan layak setelah 15 bulan menjadi tahanan perang.
Baca juga:
Di antara mereka adalah Khalida Jarrar, 62 tahun, seorang anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang berhaluan kiri, yang telah ditahan selama enam bulan di sel isolasi dengan ketentuan “penahanan administratif”. Progaram penahanan itu memungkinkan otoritas Israel memenjarakan tersangka tanpa batas waktu, tanpa dakwaan atau putusan pengadilan.
Suasana penerimaan tawanan ini juga penuh dengan rasa emosinal. Bahu para anggota keluarga mereka menanti, menunjukkan kepedulian yang tak pernah padam antara sesama warga berdarah Palestina. Bahkan beberapa dari meraka ada yang hadir sambil membawa bendera Fatah, Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok perlawanan bersenjata lainnya seakan menunjukkan sebuah rasa solidaritas.
Tujuh jam sebelumnya, tiga tawanan perempuan Israel berusia pertengahan 20-an hingga awal 30-an dibebaskan di Gaza. Palang Merah juga terlibat dalam pembebasan sandera tersebut. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda
Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina